SINGARAJA – Sampai saat ini setidaknya Buleleng telah melakukan karantina terhadap 194 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Dengan rincian 31 PMI di karantina di luar Kota Singaraja dan 163 yang di karantina di hotel-hotel di Kota Singaraja.
Terus berdatangan PMI asal Buleleng membuat pemerintah Buleleng terus menambah jumlah hotel sebagai lokasi karantina bagi pahlawan devisa negara ini.
“Saat ini kami ada penambahan PMI asal Buleleng setelah terkonfirmasi dari Pemprov Bali sebanyak 114 orang. Dan sudah dilakukan penjemputan dan nanti akan diturunkan di Hardys Pop Singaraja.
Selanjutnya akan disebar kembali ke masing-masing hotel di Singaraja,” kata Sekertaris Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa.
Suyasa menjelaskan, dengan terus bertambahnya jumlah PMI asal Buleleng yang tiba di Bali baik melalui jalur Pelabuhan Benoa maupun
Bandara I Gusti Ngurah Rai, pihaknya telah menyiapkan 57 hotel dengan 467 kamar yang tersebar di sembilan kecamatan. Sementara PMI di Buleleng saat ini yang dikarantina sebanyak 304 orang.
Diakuinya sejauh ini lokasi karantina bagi PMI memang terfokus di daerah perkotaan. Namun jika desa-desa sudah menyiapkan hotel sebagai karantina, para PMI tersebut akan di droping ke desa.
pihaknya berharap desa dapat menyediakan tempat karantina bagi pekerja migran. “Sehingga mengurangi kepadatan karantina PMI di Kota, kalau dari sisi pendanaan karantina di desa Pemkab Buleleng tetap menanggung,” ujar Suyasa.
Di Buleleng sampai saat ini sudah ada enam warga yang berstatus positif Covid-19. Tiga dirawat di RS Pratama Giri Mas, Sangsit dan tiga warga lainnya di rawat di Denpasar.
Sedangkan sebanyak 18 orang telah erat kontak dengan pasien PDP 03 dan pasien 04 masih diisolasi di RS Pratama Girimas, Sawan. PDP 04 sudah dinyatakan sembuh setelah beberapa kali hasil tes swabnya negatif.
“Nah untuk PDP 03, saat ini hasil tes lab swabnya negative, kami masih menunggu hasil tes sekali lagi swab pada PDP 03. Jika hasil labnya negative, maka pasien PDP 03 dinyatakan sembuh dan boleh dipulangkan,” ungkapnya.
Suyasa menambahkan sejauh ini ada sebanyak 2.164 orang yang sudah dilakukan pemantauan. Orang tersebut masuk dalam pemantauan karena melakukan perjalanan wilayah ke daerah terjangkit dan wilayah transmisi lokal.
“Ada sekitar 1.093 orang yang sudah berakhir masa pantau dan sisanya sebanyak 1.071 yang masih dilakukan pemantauan,” pungkasnya.