DENPASAR – Beredarnya buletin Al Fatihin edisi 10 dalam bentuk portable document format (PDF) yang berisi 14 halaman
ke media sosial Whatsapp yang berisi seruan jihad dan dukungan terhadap aksi terorisme mendapat perhatian tim cyber crime Polda Bali.
Kabidhumas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja memastikan, kepolisian tidak akan tinggal diam terhadap media provokatif dan ajakan jihad yang mengingkari bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami sudah memiliki tim khusus. Tim yang sudah dibentuk sejak lama itu khusus menangani media sosial yang isinya menyebarkan radikalisme dan Sara.
Jadi, masyarakat diharap tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa,” ujar Kombes Hengky Widjaja kemarin.
Tim khusus ini nantinya akan mempelajari dan mendalami isi buletin Al Fatihin edisi 10 yang beredar luas lewat media sosial (medsos) WhattsApp beberapa hari ini.
Setelah itu akan ditelusuri di tanggal dan waktu di keluarkan. Dan dari mana asal usul buletin itu.
“Bukan hanya buletin yang berupa portable document format (PDF) yang berisi 14 halaman, jika ada medsos lain yang berisi Radikalisme dan Sara, tentunya, pihak kepolisian melalui tim khusus ini akan melakukan penyelidikan,” ungkapnya.
Perwira dengan pangkat tiga melati dipundak ini menyebut, sampai saat ini Bali masih kondusif, namun demikian tidak henti-hentinnya melakukan pengawasan.
“Laporkan ke kepolisian jika menemukan hal-hal yang mencurigakan atau hal yang tidak biasa terkait keamanan. Untuk lebih memudahkan masyarakat, laporan silakan download aplikasi Salak Bali,” timpalnya.