TAMBLANG – Peristiwa keji dan sadis terjadi di Desa Tamblang, Kecamatan Kubutambahan, Sabtu (18/8) sore. Seorang anak tega membunuh ibu tirinya.
Belum diketahui secara pasti hal apa yang memicu Ketut Budi Astawa, 24, warga Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Tamblang, nekat menghabisi nyawa ibu tirinya Ni Wayan Gunami, 60.
Namun, menurut informasi, tersangka diduga masih menyimpan dendam terhadap ibu tirinya, yang dianggap ikut bertanggungjawab terhadap kematian ayah kandungnya.
Hal itu berkaitan dengan kasus pembunuhan terhadap I Made Dika, ayah kandung tersangka, yang tewas ditusuk di Banjar Dinas Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan, pada 26 Februari silam.
Pada peristiwa setahun silam, Dika tewas dibunuh oleh Gede Susila Budi alias Sila, warga Desa Mengening.
Saat itu korban I Made Dika hendak kondangan bersama istrinya, Ni Wayan Gunami, ke rumah kerabatnya yang ada di Desa Sukawana.
Informasi ini diperkuat oleh pengakuan salah seorang saksi bernama Made Hadita alias Cedok, 43, warga Banjar Dinas Kaja Kauh, Desa Tamblang.
Cedok merupakan orang yang mengantar tersangka Budi Astawa ke Mapolsek Kubutambahan.
Kepada wartawan, Cedok mengaku sempat bertanya pada tersangka, mengapa nekat melakukan aksi pembunuhan.
Konon tersangka tadinya mau mencari daun ke kebun. Namun entah mengapa ia akhirnya datang ke pasar dan menusuk ibu tirinya.
“Saya sempat tanya kok sampai berbuat seperti itu. Dia mengaku khilaf terbayang-bayang wajah bapaknya yang kejadian (pembunuhan) di Mengening itu.
Saya tanya, berapa kali tusuk ibunya, dia bilang lebih dari sekali. Saya juga sempat tanya, kenapa nggak tunggu orang yang bunuh
bapaknya itu keluar dari LP (Lapas Singaraja, Red), dia cuma bilang khilaf saja. Itu pengakuan dia waktu saya ajak ke polsek,” ujar Cedok.
Kapolsek Kubutambahan AKP Made Mustiada mengatakan, korban meninggal karena mengalami luka parah pada bagian perut sebelah kiri. “Untuk motif masih di dalami,” kata AKP Mustiada.