SEMARAPURA – Wabah virus SARS CoV-2 sampai saat ini belum menunjukkan tanda-tanda berhenti menyebar. Penambahan kasus Covid-19 masih terjadi setiap harinya.
Oleh karena itu RSUD Klungkung akhirnya kembali mengajukan telaah staf untuk bisa memperpanjang kontrak puluhan perawat dan pendukung layanan perawatan pasien Covid-19 yang akan berakhir Februari 2021 mendatang.
Direktur RSUD Klungkung, dr Nyoman Kesuma, Selasa (19/1) menjelaskan, ada sebanyak 29 perawat dan 11 pendukung layanan yang direkrut RSUD Klungkung khusus untuk merawat pasien Covid-19 sejak September 2020 lalu. Mengingat tidak ada yang tahu sampai kapan wabah tersebut berakhir, puluhan perawat dan tenaga pendukung layanan itu hanya dikontrak selama 6 bukan.
“Dan kontraknya berakhir Februari 2021 mendatang,” terangnya.
Seiring berjalannya waktu, wabah virus korona belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Justru, Kementerian Kesehatan memprediksi akan terjadi peningkatan kasus. Sehingga Kemenkes mewajibkan setiap rumah sakit rujukan Covid-19 untuk menambah tempat tidur ruang isolasi minimal 30 persen dari total yang ada saat ini.
“Berdasarkan pertimbangan itu, kami mengajukan telaah staf kepada Bapak Sekda agar bisa diperpanjang 6 bulan lagi. Dengan usulan anggaran sekitar Rp 900 juta,” terangnya.
Bila itu tidak dilakukan, tentunya kesiapan RSUD Klungkung dalam merawat pasien Covid-19 akan berkurang. Mengingat sebelum melakukan rekrutmen perawat dan tenaga pendukung layanan khusus pasien Covid-19, RSUD Klungkung sempat kewalahan merawat pasien Covid-19. Bahkan untuk mengatasi hal itu belasan perawat yang bertugas di puskesmas diperbantukan untuk merawat pasien Covid-19 di RSUD Klungkung.
Sementara itu terkait dengan penambahan tempat tidur ruang isolasi pasien Covid-19 minimal 30 persen yang diwajibkan Kemkes, pihaknya mengaku sudah mempersiapkan 36 tempat tidur cadangan untuk isolasi pasien Covid-19.
“Total kami memiliki 62 tempat tidur dengan lima ruangan isolasi. Untuk hari ini (kemarin) ada 17 pasien Covid-19 yang kami rawat,” tandasnya.