26.9 C
Jakarta
26 April 2024, 22:45 PM WIB

Di Akhir Masa Jabatan Bupati AA Gde Agung Bharata

RadarBali.com– Jelang akhiri masa jabatan pada 21 Februari besok, Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata dapat apresiasi seniman di Gianyar.

Yakni, buku berjudul; Memory Pengabdian Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata.

Buku setebal 100 halaman ini diserahkan penulisnya, Drs. I Wayan Geriya, Prof.DR. I Made Bandem, MA, dan Prof. DR. I Wayan Dibia pada Bupati Agung Bharata, di ruang kerjanya, Senin kemarin (19/2).

Era jabatan Bupati Agung Bharata periode kedua (2013-2018) sarat prestasi seni dan budaya.

Berbagai prestasi dicatat untuk Kabupaten Gianyar sebagai sinergi Bumi Seni dan Kota Pusaka, serta Gianyar berpeluang melangkah lanjut sebagai Kabupaten Budaya di Bali (The Truly Soul of Bali).

Kemajuan tersebut sangat menginspirasi, memberikan ragam inovasi dan mencatatkan rekor berkelas dunia seperti tuan rumah ICNT, jadi anggota jaringan  kota pusaka dunia, The OWHC dan menerima warisan budaya dunia dari UNESCO mencakup wayang, keris, subak dan seni tari Bali.

Melihat keseriusan Bupati Agung Bharata ini, budayawan sekelas Wayan Geriya, Prof Bandem, dan Prof. Dibia tergerak hatinya untuk memberikan penghargaan atau kenang-kenangan pada akhir jabatannya.

’’Kalau beliau begitu intensnya memperhatikan seni dan budaya di Kabupaten Gianyar, lalu yang menghargai Bupati siapa? Berawal dari itulah kami bertiga sepakat menyusun buku sebagai ucapan terima kasih di akhir jabatannya,” tegas I Wayan Geriya.

Katanya Bupati Bharata untuk pertama kalinya pada 2017 ini tiga tokoh seni dapat penghargaan tertinggi atau maestro; Parama Satya Budaya dan Parama Citra Kara Budaya.

Bharata dikatakan juga care pada 150 seniman  dan budayawan berupa  pemberian kartu BPJS sebagai jaminan hari tua (2017).

Sedang Prof. Bandem mengatakan, selama 5 tahun terakhir ini Bupati Agung Bharata sudah meletakkan landasan yang kuat tentang pembangunan seni budaya ke depannya.

Sedangkan Prof. Dibia lebih melihat pada masa ini, Pemkab Gianyar banyak kerjasama dengan daerah lain yang memiliki jiwa dan nafas yang sama dengan Gianyar tentang seni dan budaya.

Seperti; Gong Kebyar Nyatur Desa ataupun melukis di kanvas 1.000 meter. Di samping juga intens mengembangkan kantong-kantong seni di masing-masing kecamatan.

Bupati Agung Bharata mengaku sangat bangga dan terharu diberi penghargaan dalam bentuk sebuah buku. (djo)

RadarBali.com– Jelang akhiri masa jabatan pada 21 Februari besok, Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata dapat apresiasi seniman di Gianyar.

Yakni, buku berjudul; Memory Pengabdian Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata.

Buku setebal 100 halaman ini diserahkan penulisnya, Drs. I Wayan Geriya, Prof.DR. I Made Bandem, MA, dan Prof. DR. I Wayan Dibia pada Bupati Agung Bharata, di ruang kerjanya, Senin kemarin (19/2).

Era jabatan Bupati Agung Bharata periode kedua (2013-2018) sarat prestasi seni dan budaya.

Berbagai prestasi dicatat untuk Kabupaten Gianyar sebagai sinergi Bumi Seni dan Kota Pusaka, serta Gianyar berpeluang melangkah lanjut sebagai Kabupaten Budaya di Bali (The Truly Soul of Bali).

Kemajuan tersebut sangat menginspirasi, memberikan ragam inovasi dan mencatatkan rekor berkelas dunia seperti tuan rumah ICNT, jadi anggota jaringan  kota pusaka dunia, The OWHC dan menerima warisan budaya dunia dari UNESCO mencakup wayang, keris, subak dan seni tari Bali.

Melihat keseriusan Bupati Agung Bharata ini, budayawan sekelas Wayan Geriya, Prof Bandem, dan Prof. Dibia tergerak hatinya untuk memberikan penghargaan atau kenang-kenangan pada akhir jabatannya.

’’Kalau beliau begitu intensnya memperhatikan seni dan budaya di Kabupaten Gianyar, lalu yang menghargai Bupati siapa? Berawal dari itulah kami bertiga sepakat menyusun buku sebagai ucapan terima kasih di akhir jabatannya,” tegas I Wayan Geriya.

Katanya Bupati Bharata untuk pertama kalinya pada 2017 ini tiga tokoh seni dapat penghargaan tertinggi atau maestro; Parama Satya Budaya dan Parama Citra Kara Budaya.

Bharata dikatakan juga care pada 150 seniman  dan budayawan berupa  pemberian kartu BPJS sebagai jaminan hari tua (2017).

Sedang Prof. Bandem mengatakan, selama 5 tahun terakhir ini Bupati Agung Bharata sudah meletakkan landasan yang kuat tentang pembangunan seni budaya ke depannya.

Sedangkan Prof. Dibia lebih melihat pada masa ini, Pemkab Gianyar banyak kerjasama dengan daerah lain yang memiliki jiwa dan nafas yang sama dengan Gianyar tentang seni dan budaya.

Seperti; Gong Kebyar Nyatur Desa ataupun melukis di kanvas 1.000 meter. Di samping juga intens mengembangkan kantong-kantong seni di masing-masing kecamatan.

Bupati Agung Bharata mengaku sangat bangga dan terharu diberi penghargaan dalam bentuk sebuah buku. (djo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/