28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:40 AM WIB

Angin Kencang Picu Pohon Tumbang di Tabanan, Ini Imbauan BPBD

TABANAN – Fenomena angin kencang disertai dengan hujan deras masih akan terjadi di Tabanan pada bulan Februari ini.

Dampaknya, di wilayah Tabanan kerap terjadi musibah bencana alam berupa pohon tumbang yang menimpa sejumlah bangunan milik warga.

Kamis malam lalu (18/2) BPBD Tabanan mencatat tiga lokasi titik pohon tumbang. Dua lokasi berada di Desa Pejaten, Kediri dan satu lokasi berada Desa Biaung, Penebel.

Di Banjar Pemesan Desa Pejaten Kediri akibat hujan deras dan angin kencang membuat sebuah rumah pembuatan genteng milik I Ketut Mado, 52, rusak, setelah tertimpa pohon beringin.

Kemudian juga sebuah garasi mobil milik I Made Suanda, 50 di Banjar Pangkung Desa Pejaten Kediri, juga tertimpa pohon beringin.

Di lokasi terpisah, angin kencang memicu kerusakan atap rumah I Wayan Murdika di Banjar Dinas Cacab Jangkahan, Biaung, Penebel.

Kendati ketiga lokasi tersebut mengalami musibah bencana alam, beruntung tak ada korban jiwa. Namun ketiga pemilik bangunan menderita kerugian puluhan juta rupiah.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widatmika meminta masyarakat tetap waspada.

Pasalnya fenomena angin kencang dengan hujan masih kerap kali terjadi dan bisa terjadi kapan saja. Berdasar prediksi BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga bulan Februari berakhir.

“Kami imbau warga untuk tetap mengantisipasi, karena bencana alam dengan pohon tumbang, dan tanah longsor karena sewaktu-waktu dapat terjadi dan mendadak,” terangnya. 

Cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi salah satu dampaknya perubahan iklim yang akan menyebabkan angin kencang dan puting beliung. 

Agar mengurangi resiko korban dan kerusakan akibat dari angin kencang, pihaknya bersama DLH Tabanan melakukan pemangkasan pohon pada sejumlah yang berada di Jalan Raya Denpasar-Singaraja di daerah Baturiti, Tabanan.

Selain itu pemangkasan pohon perindang di sepanjang jalur Gilimanuk-Denpasar dan jalan-jalan di wilayah perkotaan.

“Warga kami ingatkan untuk memangkas pohon yang sekiranya sudah dalam kondisi tua atau lapuk dan kondisi pohon sudah miring agar tidak tumbang sewaktu-waktu,” bebernya.

Berdasar data BPBD Tabanan beberapa wilayah Tabanan yang berpotensi terjadi bencana alam. Daerah rawan tanah longsor berada di daerah utara. Seperti daerah Pupuan, Selemadeg Barat, Penebel dan Baturiti.

Kemudian daerah dataran rendah yang rawan genangan air banjir berada di tengah wilayah perkotaan Tabanan.

“Kalau untuk angin kencang hampir semua wilayah merata dan ini patut menjadi perhatian masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mereka,” pungkasnya. 

TABANAN – Fenomena angin kencang disertai dengan hujan deras masih akan terjadi di Tabanan pada bulan Februari ini.

Dampaknya, di wilayah Tabanan kerap terjadi musibah bencana alam berupa pohon tumbang yang menimpa sejumlah bangunan milik warga.

Kamis malam lalu (18/2) BPBD Tabanan mencatat tiga lokasi titik pohon tumbang. Dua lokasi berada di Desa Pejaten, Kediri dan satu lokasi berada Desa Biaung, Penebel.

Di Banjar Pemesan Desa Pejaten Kediri akibat hujan deras dan angin kencang membuat sebuah rumah pembuatan genteng milik I Ketut Mado, 52, rusak, setelah tertimpa pohon beringin.

Kemudian juga sebuah garasi mobil milik I Made Suanda, 50 di Banjar Pangkung Desa Pejaten Kediri, juga tertimpa pohon beringin.

Di lokasi terpisah, angin kencang memicu kerusakan atap rumah I Wayan Murdika di Banjar Dinas Cacab Jangkahan, Biaung, Penebel.

Kendati ketiga lokasi tersebut mengalami musibah bencana alam, beruntung tak ada korban jiwa. Namun ketiga pemilik bangunan menderita kerugian puluhan juta rupiah.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan I Putu Trisna Widatmika meminta masyarakat tetap waspada.

Pasalnya fenomena angin kencang dengan hujan masih kerap kali terjadi dan bisa terjadi kapan saja. Berdasar prediksi BMKG, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga bulan Februari berakhir.

“Kami imbau warga untuk tetap mengantisipasi, karena bencana alam dengan pohon tumbang, dan tanah longsor karena sewaktu-waktu dapat terjadi dan mendadak,” terangnya. 

Cuaca ekstrem yang belakangan ini terjadi salah satu dampaknya perubahan iklim yang akan menyebabkan angin kencang dan puting beliung. 

Agar mengurangi resiko korban dan kerusakan akibat dari angin kencang, pihaknya bersama DLH Tabanan melakukan pemangkasan pohon pada sejumlah yang berada di Jalan Raya Denpasar-Singaraja di daerah Baturiti, Tabanan.

Selain itu pemangkasan pohon perindang di sepanjang jalur Gilimanuk-Denpasar dan jalan-jalan di wilayah perkotaan.

“Warga kami ingatkan untuk memangkas pohon yang sekiranya sudah dalam kondisi tua atau lapuk dan kondisi pohon sudah miring agar tidak tumbang sewaktu-waktu,” bebernya.

Berdasar data BPBD Tabanan beberapa wilayah Tabanan yang berpotensi terjadi bencana alam. Daerah rawan tanah longsor berada di daerah utara. Seperti daerah Pupuan, Selemadeg Barat, Penebel dan Baturiti.

Kemudian daerah dataran rendah yang rawan genangan air banjir berada di tengah wilayah perkotaan Tabanan.

“Kalau untuk angin kencang hampir semua wilayah merata dan ini patut menjadi perhatian masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mereka,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/