GIANYAR – Tim gabungan yang mencari seorang ibu pemotor bernama Ni Komang Ayu Ardani, 37, yang jatuh ke jurang Jembatan Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali Kamis malam (18/3) mengadapi kendala.
“Kendala, derasnya arus air, bebatuan licin dan tajam dan kedalaman 2-4 meter,” ujar Kabid Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Dibya Presasta di sela pencarian korban Sabtu (20/3).
Di samping itu, lanjut dia, terdapat blank signal GSM sepanjang aliran sungai. “Dan cuaca hujan lebat pukul 15.15,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, menyatakan pencarian dilakukan dengan menyusuri sungai yang arusnya cukup deras. Sejak pagi unsur SAR dibagi dalam beberapa area. Personel dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) memulai dari Vila Dua Dari ke arah selatan sejauh kira-kira 1 kilometer, hingga Villa Ubud River.
“Situasi dan kondisi di LKP, air sungai keruh, arus cukup deras, cuaca cerah, akses menuju sungai curam dan terbatas,” pungkasnya.
Pencarian terhadap pemotor, Ni Komang Ayu Ardani, 37, yang jatuh ke jurang Jembatan Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali Kamis malam (18/3) masih berlangsung. Hingga Sabtu (20/3) petugas gabungan yang menyisir Sungai Petanu belum dapat titik terang.
Diberitakan sebelumnya, pemotor Honda Vario menggandeng anak dan nenek. Kamis malam sekitar pukul 20.00, motor yang dikendarai masuk jurang Jembatan Laplapan, Desa Petulu, Kecamatan Ubud. Si anak ditemukan selamat karena menggantung di akar pohon. Sedangkan nenek ditemukan meninggal. Namun, sang ibu masih dalam pencarian.