33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 12:00 PM WIB

Diduga Terinfeksi Virus Strain yang Kuat, Buleleng Minta Bantuan WHO

SINGARAJA – Seorang pasien yang didiagnosa positif Corona Virus Diseases (Covid-19) di Kabupaten Buleleng, hingga kini tak kunjung sembuh.

Kondisi ini membuat tim medis kebingungan. Sebab pasien itu sudah sebulan lebih menjalani pengobatan di rumah sakit.

Tim medis akhirnya melaporkan kondisi itu pada Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO).

Pasien tersebut adalah PDP-03. Pasien ini sudah menghuni ruang isolasi selama 35 hari terakhir. Sebenarnya kemarin (19/4) ada dua orang pasien positif Covid-19 lainnya yang dirawat di RS Pratama Giri Emas.

Namun PDP-03 merupakan pasien yang paling lama dirawat.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, PDP-03 sudah 12 kali menjalani pengambilan sampel swab. Dari 12 kali pengujian itu, 10 diantaranya dinyatakan positif, dan 2 dinyatakan negatif.

Pada Senin (13/4) pekan lalu, hasil uji swab terhadap PDP-03 disebut sudah negatif. Namun setelah dilakukan pengambilan sampel Swab kembali, hasil uji lab yang diterima pada Sabtu (18/4) menyatakan bahwa PDP-03 kembali positif Covid-19.

Hal ini pun menjadi anomali tersendiri dalam perawatan medis pasien Covid-19 di Buleleng.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa tak menampik kondisi tersebut.

Menurut Suyasa, secara klinis kondisi fisik PDP-03 sangat bagus. Bahkan paling bagus dibanding dengan pasien lainnya.

Namun, hasil laboratorium terakhir masih positif. Sehingga tim medis belum berani memulangkan yang bersangkutan.

Hal itu, menurut Suyasa, cukup membingungkan. Padahal tim medis sebelumnya sudah pernah merawat beberapa pasien positif Covid-19.

Tercatat sudah ada 3 orang yang berhasil sembuh. Mereka hanya menjalani perawatan tak lebih dari dua pekan.

“Ini memang cukup membingungkan, karena ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah. Apalagi ini sudah sebulan lebih menjalani perawatan,” kata Suyasa kemarin.

Terhadap kondisi tersebut, Suyasa menyebut Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr. IGN Mahapramana sudah berkomunikasi langsung dengan Kementerian Kesehatan melalui sambungan telepon.

Termasuk dengan perwakilan WHO di Indonesia. “Kami sudah komunikasikan dengan Kementerian termasuk dengan perwakilan WHO di Jakarta.

Sudah disampaikan kondisi apa yang saat ini sedang kita hadapi. Ini sedang dikaji dan sedang dilaporkan secara tertulis ke Kemenkes dan WHO.

Mudah-mudahan ada satu penanganan khusus terkait pasien ini, mengingat sudah lebih dari 30 hari dirawat. Sedangkan kondisi fisiknya sehat,” tegas Suyasa.

Sementara untuk dua pasien positif covid-19 lainnya yang tengah dirawat di RS Pratama Giri Emas, Suyasa menyebut kondisi klinisnya relatif stabil.

Tim medis masih melakukan pendampingan sebelum melakukan pengambilan sampel swab lanjutan pada pasien.

Sekadar diketahui, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra juga sempat memantau kondisi klinis PDP-03.

Wabup Sutjidra menyebut, secara umum ditemukan tiga jenis strain virus SARS-CoV-2 yang memicu penyakit Covid-19.

Yakni strain lemah, moderat, dan kuat. Sutjidra menduga PDP-03 terinfeksi virus dengan strain yang kuat, sehingga pasien harus menjalani perawatan dalam waktu panjang. 

SINGARAJA – Seorang pasien yang didiagnosa positif Corona Virus Diseases (Covid-19) di Kabupaten Buleleng, hingga kini tak kunjung sembuh.

Kondisi ini membuat tim medis kebingungan. Sebab pasien itu sudah sebulan lebih menjalani pengobatan di rumah sakit.

Tim medis akhirnya melaporkan kondisi itu pada Kementerian Kesehatan dan World Health Organization (WHO).

Pasien tersebut adalah PDP-03. Pasien ini sudah menghuni ruang isolasi selama 35 hari terakhir. Sebenarnya kemarin (19/4) ada dua orang pasien positif Covid-19 lainnya yang dirawat di RS Pratama Giri Emas.

Namun PDP-03 merupakan pasien yang paling lama dirawat.

Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, PDP-03 sudah 12 kali menjalani pengambilan sampel swab. Dari 12 kali pengujian itu, 10 diantaranya dinyatakan positif, dan 2 dinyatakan negatif.

Pada Senin (13/4) pekan lalu, hasil uji swab terhadap PDP-03 disebut sudah negatif. Namun setelah dilakukan pengambilan sampel Swab kembali, hasil uji lab yang diterima pada Sabtu (18/4) menyatakan bahwa PDP-03 kembali positif Covid-19.

Hal ini pun menjadi anomali tersendiri dalam perawatan medis pasien Covid-19 di Buleleng.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng Gede Suyasa tak menampik kondisi tersebut.

Menurut Suyasa, secara klinis kondisi fisik PDP-03 sangat bagus. Bahkan paling bagus dibanding dengan pasien lainnya.

Namun, hasil laboratorium terakhir masih positif. Sehingga tim medis belum berani memulangkan yang bersangkutan.

Hal itu, menurut Suyasa, cukup membingungkan. Padahal tim medis sebelumnya sudah pernah merawat beberapa pasien positif Covid-19.

Tercatat sudah ada 3 orang yang berhasil sembuh. Mereka hanya menjalani perawatan tak lebih dari dua pekan.

“Ini memang cukup membingungkan, karena ada satu pasien yang menghadapi hasil swab berubah-ubah. Apalagi ini sudah sebulan lebih menjalani perawatan,” kata Suyasa kemarin.

Terhadap kondisi tersebut, Suyasa menyebut Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr. IGN Mahapramana sudah berkomunikasi langsung dengan Kementerian Kesehatan melalui sambungan telepon.

Termasuk dengan perwakilan WHO di Indonesia. “Kami sudah komunikasikan dengan Kementerian termasuk dengan perwakilan WHO di Jakarta.

Sudah disampaikan kondisi apa yang saat ini sedang kita hadapi. Ini sedang dikaji dan sedang dilaporkan secara tertulis ke Kemenkes dan WHO.

Mudah-mudahan ada satu penanganan khusus terkait pasien ini, mengingat sudah lebih dari 30 hari dirawat. Sedangkan kondisi fisiknya sehat,” tegas Suyasa.

Sementara untuk dua pasien positif covid-19 lainnya yang tengah dirawat di RS Pratama Giri Emas, Suyasa menyebut kondisi klinisnya relatif stabil.

Tim medis masih melakukan pendampingan sebelum melakukan pengambilan sampel swab lanjutan pada pasien.

Sekadar diketahui, Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra juga sempat memantau kondisi klinis PDP-03.

Wabup Sutjidra menyebut, secara umum ditemukan tiga jenis strain virus SARS-CoV-2 yang memicu penyakit Covid-19.

Yakni strain lemah, moderat, dan kuat. Sutjidra menduga PDP-03 terinfeksi virus dengan strain yang kuat, sehingga pasien harus menjalani perawatan dalam waktu panjang. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/