SEMARAPURA – Hingga saat ini masih ada Sekolah Dasar di Klungkung yang koleksi buku perpustakaannya memprihatinkan.
Setidaknya ada puluhan SD di Klungkung yang jumlah koleksi buku perpustakaannya tidak banyak dan tergolong buku tua.
Bahkan, ada pula yang memiliki ruang membaca namun tidak memiliki koleksi buku. Kondisi ini banyak ditemukan di Kecamatan Nusa Penida.
Hal ini terjadi lantaran pihak sekolah tidak bisa membeli buku dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang terbilang kecil.
Kasi Kelembagaan Sarana Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Klungkung I Nyoman Sukadana, Sabtu (19/5) kemarin menuturkan, ada 136 SD di Klungkung dan sebanyak 53 SD berada di Kecamatan Nusa Penida.
“Kondisinya memprihantikan. Rata-rata tidak memiliki koleksi buku baru. Jika pun ada, rata-rata terbitan tahun 2000 ke bawah,” kata Sukadana.
Menurutnya hal itu bisa terjadi karena pihak sekolah tidak bisa membeli buku dari dana BOS yang terbilang kecil selasar dengan jumlah siswa yang sedikit.
Beda halnya dengan SD-SD dengan jumlah siswa yang banyak seperti di Kecamatan Klungkung. Tidak hanya bisa membiayai operasional sekolah sehari-hari, juga bisa membeli buku koleksi perpustakaan meski dalam jumlah yang terbatas.
“Kalau di Nusa Penida, jangankan membeli buku, memenuhi operasional sehari-hari saja ngos-ngosan,” tuturnya.
Berdasar Perpres Nomor 123 Tahun 2016, barulah pengadaan buku koleksi perpustakaan dengan dana alokasi khusus (DAK) mulai digencarkan.
Pada tahun 2016 ada sebanyak 12 SD di Klungkung daratan dan tiga SD di Nusa Penida yang mendapatkan bantuan buku koleksi perpustakaan.
Kemudian di tahun 2017 dengan DAK yang mencapai Rp 1,1 miliar lebih, ada sebanyak 22 SD di Klungkung daratan dan 7 SD di Nusa Penida yang mendapatkan bantuan buku koleksi perpustakaan.
Namun karena keterlambatan pengajuan, akhirnya Kabupaten Klungkung hanya mendapat DAK 2018 untuk pengadaan buku koleksi perpustakaan sekitar Rp 200 juta.
“Maka kami bantu dengan dana APBD sebesar Rp 200 juta. Sehingga total dana untuk pengadaan buku koleksi perpustakaan SD di tahun 2018 mencapai Rp 400 juta untuk delapan SD yang ada di Kabupaten Klungkung,” bebernya.
Meski begitu, menurutnya masih ada 40 SD yang perpustakaannya membutuhkan bantuan baku. Dan itu ditargetkan bisa tuntas pada tahun 2019 mendatang dengan anggaran sekitar Rp 2 miliar.
“Buku itu penting bagi para pelajar. Buku itu sifatnya mendesak. Jadi kami harapkan buku-buku usang bisa segera diperbarui sehingga menambah minat siswa membaca,” tandasnya.