RadarBali.com – Dua kelompok pemuda di Desa Tegallinggah, Kecamatan Sukasada, nyaris terlibat bentrok.
Masalah yang semula terjadi antar pemuda, merembet menjadi masalah antar kelompok pemuda. Beruntung aksi bentrok itu dapat dicegah polisi dan tokoh masyarakat setempat.
Peristiwa berawal dari acara peringatan HUT Kemerdekaan RI di desa, pada Jumat (18/8) lalu. Pada saat yang bersamaan juga digelar pesta ulang tahun salah seorang pemuda di Desa Tegallinggah.
Sekitar pukul 18.00 sore, dua orang remaja di desa setempat yakni DA, 14, dan YD, 12, bertemu. Entah kenapa keduanya terlibat salah paham dan berujung pada aksi saling tantang.
Mereka kemudian mengadu pada rekan-rekannya. Tak pelak masalah yang semula antar dua pemuda, menjadi masalah antar dua kelompok pemuda.
Beruntung informasi itu didengar tokoh masyarakat setempat dan langsung diteruskan pada aparat kepolisian. Polisi pun langsung turun ke lokasi dan meredakan suasana.
Polisi lantas menggiring pemuda-pemuda itu ke Mapolsek Sukasada. Mereka dimediasi dan diminta menandatangani surat pernyataan perdamaian di Kantor Perbekel Tegallinggah.
Orang tua kedua pemuda yang berselisih paham, yakni DA dan YD, juga diminta memberikan pembinaan pada anak-anaknya agar tak mudah terprovokasi.
Kapolsek Sukasada Kompol Ketut Darmita saat dihubungi kemarin membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Sebenarnya masalahnya itu masing-masing personal. Karena mengadu ke teman-temannya akhirnya jadi masalah antar pemuda. Sudah kami redam bersama tokoh-tokoh desa, biar tidak jadi masalah yang lebih besar,” kata Darmita.
Darmita juga menghimbau agar semua pihak dapat menahan diri demi keamanan bersama. Pasca peristiwa itu, polisi juga meningkatkan intensitas patroli di Desa Tegallinggah, untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan.