28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:10 AM WIB

Rare Bali Festival 2018 Bentuk Karakter Anak

DENPASAR – Berbagai parade budaya anak-anak memeriahkan kegiatan tahunan Pemkot Denpasar dalam melestarikan permainan tradisional, sesuatu yang dekat dengan dunia anak namun mulai terlupakan.

Ditampilkan pula dalam parade kebudayaan berbagai macam kreasi anak-anak seperti fragmen tari, pawai pakaian adat anak-anak disabilitas, parade busana cita-cita anak, atraksi Paskibraka, pencak silat dan lainnya.

Wali Kota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra hadir didampingi Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, serta seluruh OPD Pemkot Denpasar memberikan semangat kepada anak-anak dalam menampilkan berbagai atraksi permainan tradisional.

Dalam kesempatan tersebut, Rai Mantra juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba dan mengisi sesi tanya jawab berhadiah yang berlangsung sangat atraktif dan diakhiri penyerahan donasi bantuan kepada korban gempa Lombok.

Wali Kota Rai Mantra mengatakan pembentukan karakter anak sejak dini sangat diperlukan untuk bisa mencapai apa yang disebut GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat). “Hal ini memerlukan tahapan yang tidak instan, perlu dibentuk materi pembelajaran yang menciptakan iklim berinteraksi bagi anak.

 GENIUS di sini tidak hanya berarti pintar, namun perlu juga anak diasah untuk berempati pada lingkungan. Rare Bali Festival 2018 sangat tepat dalam mengangkat unsur kearifan lokal yaitu permainan anak tradisional yang secara tidak langsung merupakan media yang ampuh untuk membentuk karakter sosial anak,” ujar Rai Mantra.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mengatakan Rare Bali Festival 2018 dikemas serangkaian peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2018 dan merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya.

 “Rare Bali Festival Tahun ini mengangkat tema GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat) dan digelar selama dua hari, dimulai pada tanggal 18 Agustus diisi dengan berbagai macam lomba. Pada hari kedua ini ditampilkan parade budaya,” ujar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti.

“Bagaimana kita mengenalkan permainan tradisional kepada anak yang hidup di tengah perkotaan yang modern. Rare Bali Festival 2018 secara spirit masih memiliki misi merawat tunas peradaban,” timpal penggagas Rare Bali Festival Kadek Wahyudita.

DENPASAR – Berbagai parade budaya anak-anak memeriahkan kegiatan tahunan Pemkot Denpasar dalam melestarikan permainan tradisional, sesuatu yang dekat dengan dunia anak namun mulai terlupakan.

Ditampilkan pula dalam parade kebudayaan berbagai macam kreasi anak-anak seperti fragmen tari, pawai pakaian adat anak-anak disabilitas, parade busana cita-cita anak, atraksi Paskibraka, pencak silat dan lainnya.

Wali Kota Denpasar, I.B Rai Dharmawijaya Mantra hadir didampingi Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, serta seluruh OPD Pemkot Denpasar memberikan semangat kepada anak-anak dalam menampilkan berbagai atraksi permainan tradisional.

Dalam kesempatan tersebut, Rai Mantra juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba dan mengisi sesi tanya jawab berhadiah yang berlangsung sangat atraktif dan diakhiri penyerahan donasi bantuan kepada korban gempa Lombok.

Wali Kota Rai Mantra mengatakan pembentukan karakter anak sejak dini sangat diperlukan untuk bisa mencapai apa yang disebut GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul dan Sehat). “Hal ini memerlukan tahapan yang tidak instan, perlu dibentuk materi pembelajaran yang menciptakan iklim berinteraksi bagi anak.

 GENIUS di sini tidak hanya berarti pintar, namun perlu juga anak diasah untuk berempati pada lingkungan. Rare Bali Festival 2018 sangat tepat dalam mengangkat unsur kearifan lokal yaitu permainan anak tradisional yang secara tidak langsung merupakan media yang ampuh untuk membentuk karakter sosial anak,” ujar Rai Mantra.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Denpasar, I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mengatakan Rare Bali Festival 2018 dikemas serangkaian peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2018 dan merupakan penyelenggaraan yang ketiga kalinya.

 “Rare Bali Festival Tahun ini mengangkat tema GENIUS (Gesit, Empati, Berani, Unggul, Sehat) dan digelar selama dua hari, dimulai pada tanggal 18 Agustus diisi dengan berbagai macam lomba. Pada hari kedua ini ditampilkan parade budaya,” ujar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti.

“Bagaimana kita mengenalkan permainan tradisional kepada anak yang hidup di tengah perkotaan yang modern. Rare Bali Festival 2018 secara spirit masih memiliki misi merawat tunas peradaban,” timpal penggagas Rare Bali Festival Kadek Wahyudita.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/