26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:10 AM WIB

Sering Lakukan Seks Berisiko, Banyak Remaja di Jembrana Terinfeksi HIV

NEGARA-Jumlah orang dengan HIV Aids (ODHA) di Jembrana makin mengkhawatirkan. 
Mirisnya lagi, penderita infeksi Acquired immune Deficiency syndrome (Aids) akibat virus mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini mulai merambah usia remaja dibawah 20 tahun.
Anggota Komunitas Jalak Bali, I Made Suarnayasa, Minggu (19/8) menyebutkan, rata-rata dalam sebulan, ada tujuh kasus baru yang terinfeksi HIV.
Penyebabnya, kata Suarnayasa, yakni didominasi perilaku seks berisiko seperti heteroseksual dan gonta-ganti pasangan tanpa kondom. “Jarang sekali karena jarum suntik narkoba,” ujarnya.
Sedangkan dari data kasus baru, rata-rata mereka yang terinfeksi HIV berusia produktif antara 20-40 tahun dengan latar belakang status dan pekerjaan.”Bahkan usia dibawah 20 tahun sudah banyak terinfeksi virus mematikan ini,”imbuhnya.

Menurut Suarnayasa, dengan terus bertambahnya angka kasus baru, dalam setahun, bisa mencapai hampit seratus orang.

Sementara, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Jembrana I Gusti Bagus Oka Parwata menyebutkan, hingga Maret 2018 lalu ada 895 kasus HIV/Aids di Jembrana.
Dari jumlah, itu hanya 250 orang yang rutin memeriksakan diri dan mengkonsumsi ARV (Anti Retroviral Virus).
“Sebagian besar penderita lainnya sudah meninggal karena berobat tidak teratur dan berhenti berobat,”tegasnya.
Pihaknya sudah melalukan sosialisasi dan pendampingan untuk menekan penularan HIV Aids ini hingga ke desa-desa. 
“Tetapi ini berkaitan dengan perilaku orang, sulit mengubah perilaku,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya juga fokus melakukan pengobatan pada penderita HIV Aids. 
Stok ARV diupayakan tidak sampai habis. 
Mewajibkan ibu hamil untuk test HIV agar menyelamatkan bayi dari penularan HIV.

NEGARA-Jumlah orang dengan HIV Aids (ODHA) di Jembrana makin mengkhawatirkan. 
Mirisnya lagi, penderita infeksi Acquired immune Deficiency syndrome (Aids) akibat virus mematikan Human Immunodeficiency Virus (HIV) ini mulai merambah usia remaja dibawah 20 tahun.
Anggota Komunitas Jalak Bali, I Made Suarnayasa, Minggu (19/8) menyebutkan, rata-rata dalam sebulan, ada tujuh kasus baru yang terinfeksi HIV.
Penyebabnya, kata Suarnayasa, yakni didominasi perilaku seks berisiko seperti heteroseksual dan gonta-ganti pasangan tanpa kondom. “Jarang sekali karena jarum suntik narkoba,” ujarnya.
Sedangkan dari data kasus baru, rata-rata mereka yang terinfeksi HIV berusia produktif antara 20-40 tahun dengan latar belakang status dan pekerjaan.”Bahkan usia dibawah 20 tahun sudah banyak terinfeksi virus mematikan ini,”imbuhnya.

Menurut Suarnayasa, dengan terus bertambahnya angka kasus baru, dalam setahun, bisa mencapai hampit seratus orang.

Sementara, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Jembrana I Gusti Bagus Oka Parwata menyebutkan, hingga Maret 2018 lalu ada 895 kasus HIV/Aids di Jembrana.
Dari jumlah, itu hanya 250 orang yang rutin memeriksakan diri dan mengkonsumsi ARV (Anti Retroviral Virus).
“Sebagian besar penderita lainnya sudah meninggal karena berobat tidak teratur dan berhenti berobat,”tegasnya.
Pihaknya sudah melalukan sosialisasi dan pendampingan untuk menekan penularan HIV Aids ini hingga ke desa-desa. 
“Tetapi ini berkaitan dengan perilaku orang, sulit mengubah perilaku,” ungkapnya.
Karena itu, pihaknya juga fokus melakukan pengobatan pada penderita HIV Aids. 
Stok ARV diupayakan tidak sampai habis. 
Mewajibkan ibu hamil untuk test HIV agar menyelamatkan bayi dari penularan HIV.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/