26.7 C
Jakarta
27 April 2024, 7:47 AM WIB

TERUNGKAP! Pelaku Pembuang Bayi di Kebun Warga Masih Berstatus Pelajar

SINGARAJA – Kasus pembuangan bayi di Jalan Intan, Banjar Dinas Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, sedikit mulai terkuak.

Berdasar penyelidikan kepolisian, pelaku pembuang bayi disebut masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar di Bumi Panji Sakti.

Seperti diberitakan, bayi itu ditemukan pada pukul 19.45 Sabtu (19/1) malam. Bayi dengan jenis kelamin perempuan itu ditemukan di areal perkebunan milik Saripudin, warga setempat.

Penemuan bayi itu berawal saat salah seorang warga setempat, Edi Selamat, 27, hendak mencari kucingnya yang hilang.

Pencarian pun mengarah ke kebun milik Saripudin, yang terletak sekitar 20 meter dari rumahnya. Saat masuk ke areal kebun, Edi Selamat mendengar suara tangisan bayi.

Edi berusaha mendekat ke sumber suara. Ternyata suara berasal dari sebuah kantong kresek berwarna hitam.

Saat ditemukan, selain dalam kondisi membiru, bayi juga masih dalam kondisi ari-ari melekat pada badan. Tali pusar juga belum diputus.

“Saya waktu itu kaget. Langsung saya cari tetangga saya, bu Marsyah. Saya bantu senter pakai HP. Pas plastiknya dibuka, ternyata memang bayi. Terus dibawa ke bidan desa, karena bayinya sudah agak biru,” ujar Edi Selamat.

Setelah dilakukan pemeriksaan di bidan desa, bayi dipastikan dalam kondisi kedinginan. Warna kulit bayi agak membiru dan mengkerut.

Bayi dilahirkan dengan berat 2,6 kilogram dan panjang 49 centimeter. Setelah dirawat beberapa saat di bidan desa, bayi langsung dibawa ke Puskesmas Gerokgak I.

Polisi pun segera melakukan penyelidikan di sekitar lokasi pembuangan bayi. Seluruh warga, dikumpulkan. Terutama para wanita, baik itu ibu-ibu maupun remaja.

Polisi dibantu bidan desa, segera melakukan pemeriksaan dalam. Belakangan bidan desa menemukan seorang remaja, yang diduga baru saja usai melahirkan.

Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, bayi itu dilahirkan dari remaja perempuan berusia 16 tahun – sebut saja Mawar – yang kini masih berstatus siswa.

Mawar diduga melahirkan secara mandiri, di rumahnya. Saat ini ia masih menjalani perawatan, usai melahirkan.

Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi, tak menampik informasi tersebut. Hanya saja Sumarjaya enggan membeberkan lebih lanjut terkait penemuan bayi.

“Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terlebih dulu. Apalagi pelakunya masih di bawah umur. Mohon bersabar dulu,” kata Sumarjaya.

 

SINGARAJA – Kasus pembuangan bayi di Jalan Intan, Banjar Dinas Celukan Bawang, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, sedikit mulai terkuak.

Berdasar penyelidikan kepolisian, pelaku pembuang bayi disebut masih berusia di bawah umur dan berstatus pelajar di Bumi Panji Sakti.

Seperti diberitakan, bayi itu ditemukan pada pukul 19.45 Sabtu (19/1) malam. Bayi dengan jenis kelamin perempuan itu ditemukan di areal perkebunan milik Saripudin, warga setempat.

Penemuan bayi itu berawal saat salah seorang warga setempat, Edi Selamat, 27, hendak mencari kucingnya yang hilang.

Pencarian pun mengarah ke kebun milik Saripudin, yang terletak sekitar 20 meter dari rumahnya. Saat masuk ke areal kebun, Edi Selamat mendengar suara tangisan bayi.

Edi berusaha mendekat ke sumber suara. Ternyata suara berasal dari sebuah kantong kresek berwarna hitam.

Saat ditemukan, selain dalam kondisi membiru, bayi juga masih dalam kondisi ari-ari melekat pada badan. Tali pusar juga belum diputus.

“Saya waktu itu kaget. Langsung saya cari tetangga saya, bu Marsyah. Saya bantu senter pakai HP. Pas plastiknya dibuka, ternyata memang bayi. Terus dibawa ke bidan desa, karena bayinya sudah agak biru,” ujar Edi Selamat.

Setelah dilakukan pemeriksaan di bidan desa, bayi dipastikan dalam kondisi kedinginan. Warna kulit bayi agak membiru dan mengkerut.

Bayi dilahirkan dengan berat 2,6 kilogram dan panjang 49 centimeter. Setelah dirawat beberapa saat di bidan desa, bayi langsung dibawa ke Puskesmas Gerokgak I.

Polisi pun segera melakukan penyelidikan di sekitar lokasi pembuangan bayi. Seluruh warga, dikumpulkan. Terutama para wanita, baik itu ibu-ibu maupun remaja.

Polisi dibantu bidan desa, segera melakukan pemeriksaan dalam. Belakangan bidan desa menemukan seorang remaja, yang diduga baru saja usai melahirkan.

Dari informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Bali, bayi itu dilahirkan dari remaja perempuan berusia 16 tahun – sebut saja Mawar – yang kini masih berstatus siswa.

Mawar diduga melahirkan secara mandiri, di rumahnya. Saat ini ia masih menjalani perawatan, usai melahirkan.

Kasubbag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya yang dikonfirmasi, tak menampik informasi tersebut. Hanya saja Sumarjaya enggan membeberkan lebih lanjut terkait penemuan bayi.

“Kami masih melakukan penyelidikan dan pengembangan terlebih dulu. Apalagi pelakunya masih di bawah umur. Mohon bersabar dulu,” kata Sumarjaya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/