32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 16:09 PM WIB

Ada yang Tertular, 24 Staf Dewan dan Dinas Pertanian Tabanan Di-swab

TABANAN – Usai salah satu staf dewan DPRD Tabanan bagian perundang-undangan terkonfirmasi positif Covid-19, belasan pegawai lainnya Rabu pagi (20/1) akhirnya menjalani tes swab PCR di lobi ruangan rapat paripurna.

Ada 17 staf dewan menjalani pemeriksaan tes swab berkurang dari hasil tracking yang dilakukan Satgas Covid-19 Tabanan. Sebelumnya sekitar 19 orang staf termasuk Sekwan Tabanan yang rencana awal akan menjalani swab test. Namun setelah disisir Sekwan dan salah seorang staf tidak pernah kontak erat secara langsung dengan staf dewan yang positif Covid-19.

Selain itu di gedung DPRD Tabanan pemeriksaan swab test juga dilakukan oleh 7 orang staf Dinas Pertanian Tabanan. Sejumlah staf Dinas Pertanian Tabanan yang ikut melakukan pemeriksaan test swab PCR setelah salah satu staf di dinas tersebut terpapar Covid-19.

Koordinator Test Rapid dan Swab Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan dr. Desiana Kartifa Dewi mengaku pihaknya akan melakukan swab sebanyak dua kali kepada staf DPRD Tabanan dan staf Dinas Pertanian.

Mereka yang melakukan pemeriksaan test swab PCR dari hasil tracing (pelacakan) yang pihaknya lakukan. Katanya, tes ini dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang terjadi pada ruang perkantoran.

“Total ada sekitar 24 pegawai/staf yang menjalani pemeriksaan tes swab PCR. Hasil pemeriksaan swab baru dapat diketahui sore ini menunggu hasil pengujian sampel yang kami lakukan di Laboratorium BRSU Tabanan,” ungkapnya.  

Perihal mengapa pemeriksaan tes swab PCR yang pihaknya lakukan dua kali kepada staf DPRD Tabanan dan staf Dinas Pertanian Tabanan, dr. Desiana menjelaskan, pemeriksaan swab test dua kali tersebut sejatinya untuk memastikan hasil. Biasanya pemeriksaan swab hanya satu kali bisa saja virus Covid-19 belum bereaksi di dalam tubuh seseorang setelah mereka kontak langsung dengan orang yang terjangkit Covid-19.

Karena kerap kali terjadi dari pemeriksaan pertama test swab PCR dengan hasil negatif. Namun setelah pemeriksaan tes swab kedua hasilnya positif.

“Sehingga untuk memastikan hasil mereka terpapar Covid-19, maka kami test swab PCR diambil sampel selama dua kali,” ujarnya.

Apabila hasil test swab PCR pertama dari seluruh staf dewan dan Dinas Pertanian ada yang positif Covid-19. Secara otomatis tidak akan melanjutkan ke test swab kedua dan selanjutnya wajib menjalani perawatan isolasi. Sedangkan jika hasil swab yang dilakukan selama dua kali tersebut dengan negatif, maka mereka tidak akan menjalani isolasi. Artinya mereka benar-benar tidak terpapar Covid-19.

“Untuk swab kedua kami akan lakukan pada Rabu (21/1), namun bagi staf dewan dan Dinas Pertanian sebelum hasil tes swab keluar. Kami meminta untuk mereka isolasi sementara terlebih dahulu di rumah. untuk membatasi kontak langsung dengan orang lain dan anggota keluarga mereka,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tabanan mengaku staf asal Desa Lumbung Selemadeg Barat yang terpapar Covid-19 dari klaster keluarga.

“Awalnya staf kami memang mengalami sakit dengan kondisi demam. Setelah swab hasilnya negatif. Tetapi setelah itu sempat bertemu dengan keluarga yang ada di Denpasar yang positif Covid-19. Sehingga melakukan swab PCR dan hasil positif Covid-19,” ungkapnya.

Adanya staf yang positif Covid-19. Pihaknya tetap akan memberikan pelayanan di Dinas Pertanian. Namun memberlakukan ketat protokol Covid-19. Lockdown sementara kami tidak lakukan. Saat ini untuk memutus rantai penularan Covid-19 di ruang perkantoran penyemprotan disinfektan sudah pihaknya lakukan.

“Termasuk pula kepada para staf yang diambil sampelnya yang kontak erat dengan yang bersangkutan. Kami minta untuk sementara isolasi di rumah terlebih dahulu sembari menunggu hasil tes swab keluar,” tandasnya.

Di sisi lain berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan Rabu (20/1), sebanyak 60 tambahan kasus baru positif Covid-19 di Tabanan. Dari data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan ada penambahan kasus positif sebanyak 60 orang. Kebanyakan merupakan klaster keluarga seperti terjadi di Penebel Kelod, Pangkung Karung, Kerambitan, Kediri maupun Tabanan. Namun dari data tersebut, termasuk staf Sekwan Tabanan dan seorang anggota Dewan asal Abiantuwung, Kediri dengan gejala demam dan batuk.

Selain itu, ada satu pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia Rabu kemarin. Pasien seorang pria berusia 66 tahun asal Desa Belumbang, Kerambitan. Pasien masuk RS Dharma Kerthi 10 Januari lalu dengan keluhan Diabetes Melitus tipe II dan hipertensi.

Satu hari dirawat berdasarkan hasil swab dinyatakan positif. Selama 11 hari dirawat di RS Dharma Kerthi pasien tersebut akhirnya meninggal sehingga total pasien meninggal sebanyak 73. Sementara itu, di saat yang sama, ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 36 orang. Total kumulatif sebanyak 2.733 orang di Tabanan terkonfirmasi Covid-19.  

Terkait adanya informasi anggota DPRD Tabanan yang terpapar Covid-19, Sekretaris Dewan I Made Sugiarta ketika dikonfirmasi mengaku belum tahu. Selain satu staf Setwan yang memang terlebih dahulu dinyatakan positif. “Belum dapat info,” singkatnya dihubungi via telepon. 

TABANAN – Usai salah satu staf dewan DPRD Tabanan bagian perundang-undangan terkonfirmasi positif Covid-19, belasan pegawai lainnya Rabu pagi (20/1) akhirnya menjalani tes swab PCR di lobi ruangan rapat paripurna.

Ada 17 staf dewan menjalani pemeriksaan tes swab berkurang dari hasil tracking yang dilakukan Satgas Covid-19 Tabanan. Sebelumnya sekitar 19 orang staf termasuk Sekwan Tabanan yang rencana awal akan menjalani swab test. Namun setelah disisir Sekwan dan salah seorang staf tidak pernah kontak erat secara langsung dengan staf dewan yang positif Covid-19.

Selain itu di gedung DPRD Tabanan pemeriksaan swab test juga dilakukan oleh 7 orang staf Dinas Pertanian Tabanan. Sejumlah staf Dinas Pertanian Tabanan yang ikut melakukan pemeriksaan test swab PCR setelah salah satu staf di dinas tersebut terpapar Covid-19.

Koordinator Test Rapid dan Swab Satgas Covid-19 Kabupaten Tabanan dr. Desiana Kartifa Dewi mengaku pihaknya akan melakukan swab sebanyak dua kali kepada staf DPRD Tabanan dan staf Dinas Pertanian.

Mereka yang melakukan pemeriksaan test swab PCR dari hasil tracing (pelacakan) yang pihaknya lakukan. Katanya, tes ini dilakukan untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang terjadi pada ruang perkantoran.

“Total ada sekitar 24 pegawai/staf yang menjalani pemeriksaan tes swab PCR. Hasil pemeriksaan swab baru dapat diketahui sore ini menunggu hasil pengujian sampel yang kami lakukan di Laboratorium BRSU Tabanan,” ungkapnya.  

Perihal mengapa pemeriksaan tes swab PCR yang pihaknya lakukan dua kali kepada staf DPRD Tabanan dan staf Dinas Pertanian Tabanan, dr. Desiana menjelaskan, pemeriksaan swab test dua kali tersebut sejatinya untuk memastikan hasil. Biasanya pemeriksaan swab hanya satu kali bisa saja virus Covid-19 belum bereaksi di dalam tubuh seseorang setelah mereka kontak langsung dengan orang yang terjangkit Covid-19.

Karena kerap kali terjadi dari pemeriksaan pertama test swab PCR dengan hasil negatif. Namun setelah pemeriksaan tes swab kedua hasilnya positif.

“Sehingga untuk memastikan hasil mereka terpapar Covid-19, maka kami test swab PCR diambil sampel selama dua kali,” ujarnya.

Apabila hasil test swab PCR pertama dari seluruh staf dewan dan Dinas Pertanian ada yang positif Covid-19. Secara otomatis tidak akan melanjutkan ke test swab kedua dan selanjutnya wajib menjalani perawatan isolasi. Sedangkan jika hasil swab yang dilakukan selama dua kali tersebut dengan negatif, maka mereka tidak akan menjalani isolasi. Artinya mereka benar-benar tidak terpapar Covid-19.

“Untuk swab kedua kami akan lakukan pada Rabu (21/1), namun bagi staf dewan dan Dinas Pertanian sebelum hasil tes swab keluar. Kami meminta untuk mereka isolasi sementara terlebih dahulu di rumah. untuk membatasi kontak langsung dengan orang lain dan anggota keluarga mereka,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Tabanan mengaku staf asal Desa Lumbung Selemadeg Barat yang terpapar Covid-19 dari klaster keluarga.

“Awalnya staf kami memang mengalami sakit dengan kondisi demam. Setelah swab hasilnya negatif. Tetapi setelah itu sempat bertemu dengan keluarga yang ada di Denpasar yang positif Covid-19. Sehingga melakukan swab PCR dan hasil positif Covid-19,” ungkapnya.

Adanya staf yang positif Covid-19. Pihaknya tetap akan memberikan pelayanan di Dinas Pertanian. Namun memberlakukan ketat protokol Covid-19. Lockdown sementara kami tidak lakukan. Saat ini untuk memutus rantai penularan Covid-19 di ruang perkantoran penyemprotan disinfektan sudah pihaknya lakukan.

“Termasuk pula kepada para staf yang diambil sampelnya yang kontak erat dengan yang bersangkutan. Kami minta untuk sementara isolasi di rumah terlebih dahulu sembari menunggu hasil tes swab keluar,” tandasnya.

Di sisi lain berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan Rabu (20/1), sebanyak 60 tambahan kasus baru positif Covid-19 di Tabanan. Dari data yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tabanan ada penambahan kasus positif sebanyak 60 orang. Kebanyakan merupakan klaster keluarga seperti terjadi di Penebel Kelod, Pangkung Karung, Kerambitan, Kediri maupun Tabanan. Namun dari data tersebut, termasuk staf Sekwan Tabanan dan seorang anggota Dewan asal Abiantuwung, Kediri dengan gejala demam dan batuk.

Selain itu, ada satu pasien terkonfirmasi positif meninggal dunia Rabu kemarin. Pasien seorang pria berusia 66 tahun asal Desa Belumbang, Kerambitan. Pasien masuk RS Dharma Kerthi 10 Januari lalu dengan keluhan Diabetes Melitus tipe II dan hipertensi.

Satu hari dirawat berdasarkan hasil swab dinyatakan positif. Selama 11 hari dirawat di RS Dharma Kerthi pasien tersebut akhirnya meninggal sehingga total pasien meninggal sebanyak 73. Sementara itu, di saat yang sama, ada penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 36 orang. Total kumulatif sebanyak 2.733 orang di Tabanan terkonfirmasi Covid-19.  

Terkait adanya informasi anggota DPRD Tabanan yang terpapar Covid-19, Sekretaris Dewan I Made Sugiarta ketika dikonfirmasi mengaku belum tahu. Selain satu staf Setwan yang memang terlebih dahulu dinyatakan positif. “Belum dapat info,” singkatnya dihubungi via telepon. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/