25.6 C
Jakarta
23 November 2024, 7:34 AM WIB

Dampak Covid-19, Nyoman Parta: Bali Harus Kembali Perkuat Pertanian

SINGARAJA – Lahan pertanian di Bali masih cukup luas, namun belum banyak warga Bali yang melirik sektor pertanian.

Seharusnya Bali saat ini tidak lagi memprioritaskan pengembangan potensi ekonomi pada sektor pariwisata, tetapi saatnya melirik sektor pertanian.

Ide itu dilontarkan anggota DPR RI dapil Bali I Nyoman Parta saat memberikan bantuan ke RSUD Buleleng kemarin.

Menurut Parta, sektor pariwisata sangat rentan. Karena beberapa kali Bali tertimpa musibah selalu membuat goyah dunia pariwisata.

Imbasnya wisatawan turun. “Bisa berkaca dari kasus Bom Bali, Gunung Agung meletus dan urusan sekarang yang paling membuat

Bali terpuruk pandemi covid-19. Jadi Bali sudah saatnya tidak tergantung dengan industri pariwisata,” ungkap Nyoman Parta.

Dia menambahkan, bencana dan musibah memang bisa datang kapan saja dan tidak diketahui kapan akan berakhir. Entah itu bencana alam karena faktor alam atau non alam.

Usai pandemi covid-19 kedepan Bali Bali harus kembali ke pertanian. Mengapa demikian, karena sektor yang tangguh menghadapi krisis ekonomi adalah sektor pertanian.

Petani tidak hanya sekedar tangguh, melainkan mereka juga tidak mengeluh tentang masalah sembako. Mereka bukan saja tangguh tapi ikut berkontribusi.

“Kita butuh sayur saat ini dia (petani) sudah siapkan, segala macam jenis sayuran makanan juga mereka siapkan,” terang Parta. 

 

 

 

SINGARAJA – Lahan pertanian di Bali masih cukup luas, namun belum banyak warga Bali yang melirik sektor pertanian.

Seharusnya Bali saat ini tidak lagi memprioritaskan pengembangan potensi ekonomi pada sektor pariwisata, tetapi saatnya melirik sektor pertanian.

Ide itu dilontarkan anggota DPR RI dapil Bali I Nyoman Parta saat memberikan bantuan ke RSUD Buleleng kemarin.

Menurut Parta, sektor pariwisata sangat rentan. Karena beberapa kali Bali tertimpa musibah selalu membuat goyah dunia pariwisata.

Imbasnya wisatawan turun. “Bisa berkaca dari kasus Bom Bali, Gunung Agung meletus dan urusan sekarang yang paling membuat

Bali terpuruk pandemi covid-19. Jadi Bali sudah saatnya tidak tergantung dengan industri pariwisata,” ungkap Nyoman Parta.

Dia menambahkan, bencana dan musibah memang bisa datang kapan saja dan tidak diketahui kapan akan berakhir. Entah itu bencana alam karena faktor alam atau non alam.

Usai pandemi covid-19 kedepan Bali Bali harus kembali ke pertanian. Mengapa demikian, karena sektor yang tangguh menghadapi krisis ekonomi adalah sektor pertanian.

Petani tidak hanya sekedar tangguh, melainkan mereka juga tidak mengeluh tentang masalah sembako. Mereka bukan saja tangguh tapi ikut berkontribusi.

“Kita butuh sayur saat ini dia (petani) sudah siapkan, segala macam jenis sayuran makanan juga mereka siapkan,” terang Parta. 

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/