27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 1:26 AM WIB

Tolak Ajaran Sampradaya di Kental Bumi, MDA Klungkung Ungkap Fakta Ini

SEMARAPURA – Bendesa Adat se-Kabupaten Klungkung melakukan deklarasi Panca Semaya Kentel Gumi bertempat di Pura Kentel Gumi, Kecamatan Banjarangkan, kemarin.

Deklarasi Panca Semaya atau lima janji itu dilakukan dengan tujuan agar ajaran Agama Hindu sesuai dengan Dresta Bali tetap lestari.

Menurut Bendesa Madya Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung, Dewa Made Tirta, deklarasi Panca Semaya Kental Bumi

dilakukan di Pura Kental Bumi lantaran tempat itu menjadi saksi bisu persoalan serupa yang terjadi ribuan tahun lalu.

Menurutnya, umat Hindu di Bali terdiri dari berbagai sekte, ribuan tahun lalu. Kondisi itu menimbulkan keributan atau kegaduhan di masyarakat.

“Bersyukur pada saat itu Ida Mpu Kuturan datang ke Bali. Kemudian salah satu tempat yang beliau (Ida Mpu Kuturan) pilih untuk menancapkan tongkatnya adalah tempat ini.

Dan, tempat ini disebut dengan Kentel Gumi yang mana Kentel itu adalah mempersatukan dari perceraian itu dan Gumi

itu adalah wilayah Bali dan isinya ini. Sehingga berbagai sekte bersatu menjadi Agama Hindu Dresta Bali ini,” kata Dewa Made Tirta.

Dengan dilakukannya deklarasi Panca Semaya Kental Gumi itu pihaknya berharap Ida Mpu Kuturan yang dulu mampu mempersatukan berbagai sekte

sehingga berakhirnya kegaduhan pada saat itu dapat menuntun umat Hindu di Bali pada utamanya agar tetap satu kesatuan. 

SEMARAPURA – Bendesa Adat se-Kabupaten Klungkung melakukan deklarasi Panca Semaya Kentel Gumi bertempat di Pura Kentel Gumi, Kecamatan Banjarangkan, kemarin.

Deklarasi Panca Semaya atau lima janji itu dilakukan dengan tujuan agar ajaran Agama Hindu sesuai dengan Dresta Bali tetap lestari.

Menurut Bendesa Madya Majelis Desa Adat (MDA) Kabupaten Klungkung, Dewa Made Tirta, deklarasi Panca Semaya Kental Bumi

dilakukan di Pura Kental Bumi lantaran tempat itu menjadi saksi bisu persoalan serupa yang terjadi ribuan tahun lalu.

Menurutnya, umat Hindu di Bali terdiri dari berbagai sekte, ribuan tahun lalu. Kondisi itu menimbulkan keributan atau kegaduhan di masyarakat.

“Bersyukur pada saat itu Ida Mpu Kuturan datang ke Bali. Kemudian salah satu tempat yang beliau (Ida Mpu Kuturan) pilih untuk menancapkan tongkatnya adalah tempat ini.

Dan, tempat ini disebut dengan Kentel Gumi yang mana Kentel itu adalah mempersatukan dari perceraian itu dan Gumi

itu adalah wilayah Bali dan isinya ini. Sehingga berbagai sekte bersatu menjadi Agama Hindu Dresta Bali ini,” kata Dewa Made Tirta.

Dengan dilakukannya deklarasi Panca Semaya Kental Gumi itu pihaknya berharap Ida Mpu Kuturan yang dulu mampu mempersatukan berbagai sekte

sehingga berakhirnya kegaduhan pada saat itu dapat menuntun umat Hindu di Bali pada utamanya agar tetap satu kesatuan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/