33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:44 PM WIB

Pos Harus Dipindah, Erupsi Gunung Agung Masuk Fase Tenang, Waspada…

RadarBali.com – Kepala BNPB Willem Rangpangilei meninjau Pos Pantau Gunung Api Agung di Rendang kemarin.

Usai meninjau, Willem menilai kalau Pos Pantau Rendang ada dalam zona bahaya. Karena ada di radius 6 km. Karena itu pihaknya meminta agar membuat pos pantau sementara.

“Sesuai SOP harus dipindah, tidak bisa tidak,” kata Willem. Dirinya juga ingin memastikan sekaligus mengecak situasi lapangan agar bekerja sesuai SOP.

Begitu juga kalau terjadi letusan perencanaan evakuasi seperti apa dan dimana lokasi evakuasi.

Selain itu, kedatangannya juga bertujuan untuk memperkuat informasi agar masyarakat mendapatkan informasi dengan cepat.

Sekalipun kegempaan tidak sesering dua hari lalu, namun sempat terjadi 480 kali detik tremor dengan gempa dangkal 2 km dan kedalaman magma 5 km.

Karena itu pihaknya meminta warga untuk tetap waspada. Menurut Willem, berdasar pengalaman gempa tahun 1963, gempa Gunung Agung terdapat lima fase.

Yakni fase gejala (gempa terasa) tempat di bawah Gunung Agung. Fase kedua adalah pembuka, letusan pembuka kemudian membentuk lava lake (danau lava).

Erupsi pertama terjadi 14 km ke utara dan erupsi kedua terjadi 10 km kea rah selatan. Untuk letusan susulan terjadi cenderung lama. “Karena itu, mohon tetap waspada,” paparnya. 

RadarBali.com – Kepala BNPB Willem Rangpangilei meninjau Pos Pantau Gunung Api Agung di Rendang kemarin.

Usai meninjau, Willem menilai kalau Pos Pantau Rendang ada dalam zona bahaya. Karena ada di radius 6 km. Karena itu pihaknya meminta agar membuat pos pantau sementara.

“Sesuai SOP harus dipindah, tidak bisa tidak,” kata Willem. Dirinya juga ingin memastikan sekaligus mengecak situasi lapangan agar bekerja sesuai SOP.

Begitu juga kalau terjadi letusan perencanaan evakuasi seperti apa dan dimana lokasi evakuasi.

Selain itu, kedatangannya juga bertujuan untuk memperkuat informasi agar masyarakat mendapatkan informasi dengan cepat.

Sekalipun kegempaan tidak sesering dua hari lalu, namun sempat terjadi 480 kali detik tremor dengan gempa dangkal 2 km dan kedalaman magma 5 km.

Karena itu pihaknya meminta warga untuk tetap waspada. Menurut Willem, berdasar pengalaman gempa tahun 1963, gempa Gunung Agung terdapat lima fase.

Yakni fase gejala (gempa terasa) tempat di bawah Gunung Agung. Fase kedua adalah pembuka, letusan pembuka kemudian membentuk lava lake (danau lava).

Erupsi pertama terjadi 14 km ke utara dan erupsi kedua terjadi 10 km kea rah selatan. Untuk letusan susulan terjadi cenderung lama. “Karena itu, mohon tetap waspada,” paparnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/