KUBUTAMBAHAN – Presiden World Hindu Parisad (WHP) Made Mangku Pastika, mendesak agar pemerintah segera mendirikan sekolah hindu negeri.
Terlebih undang-undang telah mengizinkan pendirian lembaga pendidikan agama dengan status sekolah negeri.
Hal itu diungkapkan Pastika, disela-sela acara World Hindu Wisdom Meet yang diselenggarakan di SMAN Bali Mandara, Jumat (20/9).
Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Bali Wayan Koster. Mangku Pastika mengatakan, selama ini umat Hindu belum memiliki sekolah agama dengan status negeri.
Hanya ada lembaga pendidikan tinggi saja yang berbasis pada hindu. “Kalau rekan-rekan agama lain kan sudah punya. Dari tingkat TK sampai SMA, bahkan perguruan tinggi punya.
Kalau kita Hindu, terutama di Bali ini kan belum punya. Padahal itu memungkinkan dan bisa difasilitasi oleh negara,” kata Mangku.
Ia mengaku sudah membicarakan hal tersebut pada Gubernur Bali Wayan Koster, agar sekolah tersebut bisa didirikan pertama kali di Bali.
Selain itu pihaknya bersama World Hindu Parisad juga telah bertemu dengan Dirjen Bimas Hindu I Ketut Widnya, guna membicarakan hal tersebut.
“Dirjen tinggal menunggu proposal itu saja. Kami dari WHP siap membantu pemerintah dalam penyusunan itu. Kami di WHP ini kan banyak ada ahli-ahli pendidikan,” imbuhnya.
Pastika yang juga mantan Gubernur Bali itu mengaku WHP sudah menyusun semacam kerangka pemikiran terkait penyusunan sekolah itu.
“Yang jelas tidak sama dengan sekolah umum. Kalau di muslim istilahnya kan madrasah, nah kita di Hindu ini namanya nanti apa, itu sudah dipikirkan.
Dan ini nanti setara dengan sekolah negeri. Lulus bisa masuk perguruan tinggi juga. Mestinya di Bali bisa banyak (berdiri), per kabupaten,” tegasnya.
Disisi lain Gubernur Bali Wayan Koster mengaku pihaknya sudah merancang hal tersebut. Menurutnya SDM di Bali harus bisa unggul, sesuai dengan kearifan lokal yang ada.
Tak menutup kemungkinan, pihaknya akan mengadopsi pola pendidikan yang ada di Sekolah Bali Mandara.
“Khususnya yang bisa memperkuat pengembangan kualitas SDM, memperkuat jati diri dan karakter anak-anak kita.
Kalau kompetensi umum, kita ikut kurikulum nasional. Tapi untuk kurikulum lokal, perlu didesain khusus,” katanya.
Rencananya ia akan membangun sekolah tersebut di Kabupaten Karangasem dan Jembrana. Tahun ini bangunan fisik sekolah akan dibangun di Kabupaten Karangasem.
Seiring dengan pembangunan fisik, Koster telah meminta Kepala Dinas Pendidikan Bali Ketut Ngurah Boy Jayawibawa menyusun sistem pendidikan di sana.
“Kalau di Karangasem itu SMK, nanti juga ada SMA. Bentuknya juga asrama, tapi polanya lebih dekat ke pasraman.
Nanti akan dikolaborasikan antara kompetensi umum dan agamanya. Sedang disusun sekarang sistemnya,” tegas Koster.