28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 5:04 AM WIB

APBD 2021 Gianyar Ketuk Palu, Anggaran Kesehatan Gratis Naik Rp 3 M

GIANYAR – APBD 2021 telah diketok palu. Pemerintah Kabupaten Gianyar tetap mengalokasikan anggaran Bantuan Kesehatan (BK) bagi ruang kelas III RSUD Sanjiwani Gianyar.

Bahkan, anggarannya naik. Dari sebelumnya Rp 32 miliar, kini menjadi Rp 35 miliar. Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, dalam anggaran induk 2021, anggaran BK memang meningkat lagi Rp 3 miliar. 

“Ini sifatnya fluktuatif, bila nanti adanya kekurangan nanti bisa dianggarkan kembali di anggaran perubahan,” ungkap Bupati Mahayastra. 

Artinya, jika kurang dari setahun anggaran tersebut habis, maka di tahun tersebut anggarannya langsung ditambah.

Sebab, menurut dia, hal ini berkaitan dengan kesehatan, sehingga program tersebut tidak boleh terkendala anggaran.

Bupati Mahayastra mengungkapkan, selama ini program yang dicetuskan tahun 2019 oleh dirinya, sangat dirasakan masyarakat.

Dia mengungkapkan, program ini bukan hanya untuk penyakit biasa. Namun tidak sedikit masyarakat yang dirujuk ke RSUP Sanglah dan RS Indra yang terkadang membutuhkan biaya Rp 50 juta, tetap bisa ditanggung program ini.

“Saya sering mendapatkan pesan WA ucapan terimakasih dari keluarga pasien karena telah merasakan manfaat program ini, dengan teknis simpel semua clear,” ungkapnya.

Meski demikian, Bupati Mahayastra mengatakan tidak terlena dengan pujian tersebut. Pihaknya akan tetap melakukan evaluasi, supaya masyarakat lebih nyaman lagi terhadap program ini.

Satu di antaranya, melakukan digitalisasi rumah sakit. “Saat ini pelayanan kami masih manual. Kami akan mengarah ke digitalisasi supaya tidak ada permainan, artinya, kalau dia pejabat baru dilayani secara baik,” jelasnya.

Dengan digitalisasi, semua akan menjadi transparan, kalau pelayanan yang didapat buruk, masyarakat bisa komen.

“Lalu saya akan evaluasi. Kalau dokternya bermasalah, sayang kasi tindakan tegas. Setiap tahun tetap kita dievaluasi terkait kekurangannya,” ungkapnya.

Terkait anggaran BK untuk tahun 2020 ini, Bupati Mahayastra mengatakan masih tersisa, bahkan masih mencukupi sampai Desember ini.

“Sudah kami tambahkan di anggaran perubahan 2020. Desember ini mencukupi,” pungkasnya. Seperti diketahui, program BK ini digelontor untuk membiayai ruangan kelas III di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Untuk menikmati layanan BK, masyarakat cukup menunjukkan KTP Gianyar. Masyarakat akan menerima bantuan mulai rawat inap, pengobatan bahkan hingga rujukan ke Sanglah ditanggung. 

GIANYAR – APBD 2021 telah diketok palu. Pemerintah Kabupaten Gianyar tetap mengalokasikan anggaran Bantuan Kesehatan (BK) bagi ruang kelas III RSUD Sanjiwani Gianyar.

Bahkan, anggarannya naik. Dari sebelumnya Rp 32 miliar, kini menjadi Rp 35 miliar. Bupati Gianyar Made Mahayastra mengatakan, dalam anggaran induk 2021, anggaran BK memang meningkat lagi Rp 3 miliar. 

“Ini sifatnya fluktuatif, bila nanti adanya kekurangan nanti bisa dianggarkan kembali di anggaran perubahan,” ungkap Bupati Mahayastra. 

Artinya, jika kurang dari setahun anggaran tersebut habis, maka di tahun tersebut anggarannya langsung ditambah.

Sebab, menurut dia, hal ini berkaitan dengan kesehatan, sehingga program tersebut tidak boleh terkendala anggaran.

Bupati Mahayastra mengungkapkan, selama ini program yang dicetuskan tahun 2019 oleh dirinya, sangat dirasakan masyarakat.

Dia mengungkapkan, program ini bukan hanya untuk penyakit biasa. Namun tidak sedikit masyarakat yang dirujuk ke RSUP Sanglah dan RS Indra yang terkadang membutuhkan biaya Rp 50 juta, tetap bisa ditanggung program ini.

“Saya sering mendapatkan pesan WA ucapan terimakasih dari keluarga pasien karena telah merasakan manfaat program ini, dengan teknis simpel semua clear,” ungkapnya.

Meski demikian, Bupati Mahayastra mengatakan tidak terlena dengan pujian tersebut. Pihaknya akan tetap melakukan evaluasi, supaya masyarakat lebih nyaman lagi terhadap program ini.

Satu di antaranya, melakukan digitalisasi rumah sakit. “Saat ini pelayanan kami masih manual. Kami akan mengarah ke digitalisasi supaya tidak ada permainan, artinya, kalau dia pejabat baru dilayani secara baik,” jelasnya.

Dengan digitalisasi, semua akan menjadi transparan, kalau pelayanan yang didapat buruk, masyarakat bisa komen.

“Lalu saya akan evaluasi. Kalau dokternya bermasalah, sayang kasi tindakan tegas. Setiap tahun tetap kita dievaluasi terkait kekurangannya,” ungkapnya.

Terkait anggaran BK untuk tahun 2020 ini, Bupati Mahayastra mengatakan masih tersisa, bahkan masih mencukupi sampai Desember ini.

“Sudah kami tambahkan di anggaran perubahan 2020. Desember ini mencukupi,” pungkasnya. Seperti diketahui, program BK ini digelontor untuk membiayai ruangan kelas III di RSUD Sanjiwani Gianyar.

Untuk menikmati layanan BK, masyarakat cukup menunjukkan KTP Gianyar. Masyarakat akan menerima bantuan mulai rawat inap, pengobatan bahkan hingga rujukan ke Sanglah ditanggung. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/