SINGARAJA – Sepekan sejak pengumuman rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dibuka, ternyata masih sepi peminat.
Hingga kemarin, tercatat baru ada 427 orang yang mengajukan lamaran. Sementara jumlah formasi yang disediakan mencapai 358 formasi.
Data di Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng menunjukkan,
hingga Senin untuk tenaga pendidik baru ada 179 orang pelamar, tenaga kesehatan sebanyak 113 orang pelamar, dan tenaga teknis sebanyak 145 orang pelamar.
Kepala BKPSDM Buleleng I Gede Wisnawa mengatakan, pelamar diprediksi akan membeludak pada hari-hari terakhir penutupan pendaftaran.
Ia memprediksi pelamar baru akan memasukkan berkas antara tanggal 22-24 November. Tanggal 24 November, merupakan batas akhir masa pendaftaran administrasi.
“Mungkin ini prinsip kehati-hatian pelamar. Sebab kalau terburu-buru mendaftar, ada kesalahan nama, kesalahan foto, itu tidak bisa diperbaiki. Harus benar-benar fix dulu,” kata Wisnawa kemarin.
Selain itu, persyaratan lainnya juga diduga turut mempengaruhi calon pelamar. Di antaranya syarat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3,00, yang dipersyaratkan bagi formasi-formasi di Provinsi Bali.
Kualifikasi pendidikan yang sangat mengkhusus juga kerap menjadi batu sandungan bagi calon pelamar.
“IPK itu kan sudah ketentuan dari Pemprov Bali. Kalau kurang dari itu, otomatis tidak lolos persyaratan. Untuk kualifikasi pendidikan, memang berpengaruh. Tapi, itu kan bukan alasan.
Kami prediksi jumlah pelamar akan lebih banyak dibanding tahun lalu. Apalagi dari luar daerah juga kan bisa melamar,” ungkapnya.
Untuk melancarkan proses pendaftaran calon pelamar kedalam sistem rekrutmen, BKPSDM Buleleng telah membuka desk konsultasi.
Pelamar yang masih ragu-ragu dan kesulitan memahami persyaratan yang diajukan, dapat mengajukan pertanyaan pada petugas yang telah disiapkan.
Sekadar diketahui, pada tahun 2018 lalu, tercatat ada 5.607 orang pelamar CPNS di Kabupaten Buleleng.Saat itu mereka memperebutkan 332 formasi CPNS yang disediakan.
