26.5 C
Jakarta
23 November 2024, 18:38 PM WIB

Stafsus Presiden Jokowi: Vaksin Covid-19 Masih Tahap Uji di BPOM

TABANAN – Staf Khusus Presiden Jokowi Dodo Anak Agung Ari Dwipayana akhirnya menjawab perihal masih adanya keraguan masyarakat soal vaksinasi Covid-19. Apakah aman dilakukan dan tidak memiliki efek samping kepada kesehatan tubuh.

Ari menyebut sesuai dengan pengumuman Presiden Jokowi rencana vaksinasi Covid-19 akan dilakukan secara bertahap pada Januari 2021 mendatang kepada seluruh masyarakat Indonesia secara gratis tidak dipungut biaya apapun.

“Vaksinasi tetap akan dilakukan bertahap, karena tidak mungkin rakyat Indonesia yang banyak dan begitu luas wilayahnya di vaksin sekaligus. Maka harus bertahap,” ucap Ari ditemui di sela-sela konservasi pohon bambu di Banjar Dinas Sandan, Desa Bangli, Baturiti, Minggu (20/12).

Sejauh ini vaksin Covid-19 masih dalam tahap komunikasi dan edukasi oleh Komite Pemulihan Ekonomi Nasional. Selain itu vaksin Covid-19 juga masuk dalam tahap pengujian dilaksanakan oleh BPOM RI.

Ada tiga aspek yang ditekankan sebelum vaksin Covid-19 disebarkan kepada masyarakat. aspek pertama soal keamanan, mutu dan khasiat vaksin. Bagaimana vaksin tersebut benar-benar aman ketika dilakukan penyuntikan kepada masyarakat.

“Sehingga Presiden Jokowi beberapa waktu menegaskan proses pengadaan vaksin dan vaksinasi harus memenuhi standar yang ditetapkan BPOM RI. Yakni koridor saintifik atau biasanya disebut emergency Use Authorization (EUA). Artinya keamanan vaksin yang beredar dalam kondisi darurat,” bebernya.

Aspek kedua akses keterjangkauan masyarakat yang akan menerima vaksin. Vaksin tersebut diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa pengecualian dan gratis. Artinya negara negara hadir demi menjaga keselamatan dan kesehatan warganya.

Terakhir aspek kehalalan vaksin. Dalam ini sebelum vaksin diedarkan juga dicek. Pengecekan melibatkan lembaga MUI dan organisasi keagamaan. Untuk memastikan bahwa vaksin ini betul-betul halal.

“Tiga aspek sebelum vaksin diedarkan masih dikerjakan oleh seluruh anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional termasuk BPOM. Baru tahap selanjut didistribusikan kepada seluruh fasyankes di seluruh Indonesia secara bertahap,” ungkapnya.

Selain itu pria yang juga Sekjen PP Kagama Pusat menambahkan untuk tahap sosialisasi vaksinasi Covid-19 nantinya tetap akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat. Saintis, dunia perguruan tinggi, pemerintah daerah dan melibatkan tokoh-tokoh di masyarakat. Selain dilakukan Kementerian Kesehatan RI. Bahkan Kementerian Kesehatan saat ini sudah melakukan  simulasi distribusi vaksin di berbagai daerah.  

“Kami berharap masyarakat ikut berpartisipasi dalam sosialisasi vaksin Covid-19. Sehingga pemerintah mudah meyakinkan masyarakat untuk divaksin, tak ada lagi tidak timbul keraguan,” pungkasnya. 

TABANAN – Staf Khusus Presiden Jokowi Dodo Anak Agung Ari Dwipayana akhirnya menjawab perihal masih adanya keraguan masyarakat soal vaksinasi Covid-19. Apakah aman dilakukan dan tidak memiliki efek samping kepada kesehatan tubuh.

Ari menyebut sesuai dengan pengumuman Presiden Jokowi rencana vaksinasi Covid-19 akan dilakukan secara bertahap pada Januari 2021 mendatang kepada seluruh masyarakat Indonesia secara gratis tidak dipungut biaya apapun.

“Vaksinasi tetap akan dilakukan bertahap, karena tidak mungkin rakyat Indonesia yang banyak dan begitu luas wilayahnya di vaksin sekaligus. Maka harus bertahap,” ucap Ari ditemui di sela-sela konservasi pohon bambu di Banjar Dinas Sandan, Desa Bangli, Baturiti, Minggu (20/12).

Sejauh ini vaksin Covid-19 masih dalam tahap komunikasi dan edukasi oleh Komite Pemulihan Ekonomi Nasional. Selain itu vaksin Covid-19 juga masuk dalam tahap pengujian dilaksanakan oleh BPOM RI.

Ada tiga aspek yang ditekankan sebelum vaksin Covid-19 disebarkan kepada masyarakat. aspek pertama soal keamanan, mutu dan khasiat vaksin. Bagaimana vaksin tersebut benar-benar aman ketika dilakukan penyuntikan kepada masyarakat.

“Sehingga Presiden Jokowi beberapa waktu menegaskan proses pengadaan vaksin dan vaksinasi harus memenuhi standar yang ditetapkan BPOM RI. Yakni koridor saintifik atau biasanya disebut emergency Use Authorization (EUA). Artinya keamanan vaksin yang beredar dalam kondisi darurat,” bebernya.

Aspek kedua akses keterjangkauan masyarakat yang akan menerima vaksin. Vaksin tersebut diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa pengecualian dan gratis. Artinya negara negara hadir demi menjaga keselamatan dan kesehatan warganya.

Terakhir aspek kehalalan vaksin. Dalam ini sebelum vaksin diedarkan juga dicek. Pengecekan melibatkan lembaga MUI dan organisasi keagamaan. Untuk memastikan bahwa vaksin ini betul-betul halal.

“Tiga aspek sebelum vaksin diedarkan masih dikerjakan oleh seluruh anggota Komite Pemulihan Ekonomi Nasional termasuk BPOM. Baru tahap selanjut didistribusikan kepada seluruh fasyankes di seluruh Indonesia secara bertahap,” ungkapnya.

Selain itu pria yang juga Sekjen PP Kagama Pusat menambahkan untuk tahap sosialisasi vaksinasi Covid-19 nantinya tetap akan melibatkan berbagai kelompok masyarakat. Saintis, dunia perguruan tinggi, pemerintah daerah dan melibatkan tokoh-tokoh di masyarakat. Selain dilakukan Kementerian Kesehatan RI. Bahkan Kementerian Kesehatan saat ini sudah melakukan  simulasi distribusi vaksin di berbagai daerah.  

“Kami berharap masyarakat ikut berpartisipasi dalam sosialisasi vaksin Covid-19. Sehingga pemerintah mudah meyakinkan masyarakat untuk divaksin, tak ada lagi tidak timbul keraguan,” pungkasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/