29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:34 AM WIB

Sampah Kiriman Kotori Pantai Pembuahan Bali

NEGARA –Pantai Pembuahan, Banyubiru, Negara Bali kembali mendapat sampah kiriman.

 

Pantai yang kini dalam kondisi parah akibat terkena abrasi itu makin kumuh dengan menumpuknya sampah kiriman.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Selasa (22/1), banyak sampah terdampar dan berserakan di pesisir pantai.

 

Selain sampah yang dibuang warga sekitar, tumpukan sampah makin parah dengan adanya sampah kiriman.

Bahkan sampah plastik banyak menumpuk di lokasi jalan yang berlubang karena terkikis abrasi maupun di sepanjang pantai.

 

“ Pantainya sudah rusak, sekarang lagi dipenuhi sampah. Ini membuat pantai yang sudah hancur semakin kumuh,” ujar seorang pengunjung rumah makan lesehan.

 

Sementara dengan kondisi Pantai Pembuahan, Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana Wayan Widnyana saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa abrasi di pantai Pebuahan tersebut, sudah rutin diusulkan setiap tahun ke pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) yang memiliki kewenangan terhadap penanganan abrasi.

 

Namun penangan abrasi di Jembrana, terakhir hanya terjadi pada tahun 2017 lalu.

 

Sedangkan pada tahun 2018 ini, Jembrana sama sekali tidak mendapat jatah penanganan abrasi.

 

“Kita harus bisa maklumi itu, karena Kementerian PUPR juga menangani abrasi di seluruh Indonesia. Apalagi untuk penanganan abrasi dengan batu armor membutuhkan biaya besar,” tukasnya.

NEGARA –Pantai Pembuahan, Banyubiru, Negara Bali kembali mendapat sampah kiriman.

 

Pantai yang kini dalam kondisi parah akibat terkena abrasi itu makin kumuh dengan menumpuknya sampah kiriman.

 

Informasi yang berhasil dihimpun Jawa Pos Radar Bali, Selasa (22/1), banyak sampah terdampar dan berserakan di pesisir pantai.

 

Selain sampah yang dibuang warga sekitar, tumpukan sampah makin parah dengan adanya sampah kiriman.

Bahkan sampah plastik banyak menumpuk di lokasi jalan yang berlubang karena terkikis abrasi maupun di sepanjang pantai.

 

“ Pantainya sudah rusak, sekarang lagi dipenuhi sampah. Ini membuat pantai yang sudah hancur semakin kumuh,” ujar seorang pengunjung rumah makan lesehan.

 

Sementara dengan kondisi Pantai Pembuahan, Kepala Bidang Sumber Daya Air pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana Wayan Widnyana saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu, mengatakan bahwa abrasi di pantai Pebuahan tersebut, sudah rutin diusulkan setiap tahun ke pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) yang memiliki kewenangan terhadap penanganan abrasi.

 

Namun penangan abrasi di Jembrana, terakhir hanya terjadi pada tahun 2017 lalu.

 

Sedangkan pada tahun 2018 ini, Jembrana sama sekali tidak mendapat jatah penanganan abrasi.

 

“Kita harus bisa maklumi itu, karena Kementerian PUPR juga menangani abrasi di seluruh Indonesia. Apalagi untuk penanganan abrasi dengan batu armor membutuhkan biaya besar,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/