27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 9:14 AM WIB

Tim SAR Siagakan Armada Cari KRI Nanggala 402 di Perairan Bali Utara

SINGARAJA – Pihak kepolisian dan tim SAR mulai menyiagakan armada mereka di perairan Celukan Bawang.

Armada-armada tersebut diduga disiapkan untuk mendukung proses pencarian KRI Nanggala-402 yang diduga hilang kontak di perairan utara Buleleng.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, tim SAR telah menyiagakan dua unit rigid inflatable boat (RIB) di sekitar Dermaga II Pelabuhan Celukan Bawang.

Tercatat ada 11 orang personel yang disiagakan di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang. Pihak SAR juga sempat memberangkatkan Kapal Navigasi (KN) Arjuna-229 menuju perairan Buleleng pada pukul 00.30 Kamis (22/4) dini hari.

Namun saat baru sampai di sekitar perairan Blue Lagoon Karangasem, KN Arjuna-229 memilih putar balik ke Pelabuhan Benoa.

Sementara di Pelabuhan Celukan Bawang, tim SAR terus bersiaga. Sejak pukul 07.00 pagi, para personel telah bersiaga di sekitar pelabuhan.

Namun pada pukul 17.00 sore, para personel memilih kembali ke Pos SAR Buleleng yang terletak di Desa Patas.

Pada pagi harinya, personel SAR sempat melakukan patroli perairan di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang.

Sayangnya pihak SAR enggan bila patroli itu dikaitkan dengan penyisiran pencarian KRI Nanggala-402. “Hanya patroli rutin kok. Ini hanya keliling di sekitar pelabuhan,” kata Kepala Pos SAR Buleleng, Dudi Librana.

Bukan hanya pihak SAR yang melakukan patroli di wilayah perairan, pihak kepolisian juga terlihat melakukan patroli di wilayah perairan.

Pada Kamis (22/4) pagi saja, tercatat ada enam unit kapal patroli Polri yang melakukan aktivitas di perairan Buleleng.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Bali, KP XI-2021 dan KP XI-1022 melakukan patroli di sekitar perairan Singaraja pada pukul 08.30 pagi.

Aktivitas ini terbilang tak biasa, karena kedua kapal patroli ini jarang melakukan patroli secara beriringan.

Selain itu KP XI-2007 juga melakukan patroli di sekitar perairan Desa Sumberkima. Sementara di Pelabuhan Celukan Bawang, tiga unit kapal patroli disiagakan.

Total ada 15 orang personil yang tengah bersiaga di Pos Polisi Perairan Celukan Bawang. Pada Kamis pagi, Direktur Polisi Perairan Polda Bali Kombes Pol Toni Ariadi Effendi disebut sempat memimpin proses patroli di sekitar wilayah pelabuhan.

Pada pagi itu, ada tiga unit kapal patroli yang dikerahkan di sekitar Celukan Bawang. Masing-masing KP XI-2013, KP XI-1023, dan KP XI-2016. Sayangnya pihak kepolisian enggan memberikan keterangan resmi terkait proses patroli tersebut.

Sebagaimana dilaporkan Jawa Pos, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali. Berjarak sekitar 95 kilometer arah utara Pelabuhan Celukan Bawang.

Kapal hilang kontak pada Rabu (21/4) pagi. Rencananya KRI Nanggala akan dilibatkan dalam latihan penembakan rudal dan torpedo di perairan laut Bali pada Kamis (22/4) harı ini.

Latihan itu sedianya akan disaksikan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

KRI Nanggala-402 merupakan satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia. Kapal ini diproduksi perusahaan Jerman pada 1979, dan dibeli oleh Indonesia pada 1981. 

SINGARAJA – Pihak kepolisian dan tim SAR mulai menyiagakan armada mereka di perairan Celukan Bawang.

Armada-armada tersebut diduga disiapkan untuk mendukung proses pencarian KRI Nanggala-402 yang diduga hilang kontak di perairan utara Buleleng.

Pantauan Jawa Pos Radar Bali, tim SAR telah menyiagakan dua unit rigid inflatable boat (RIB) di sekitar Dermaga II Pelabuhan Celukan Bawang.

Tercatat ada 11 orang personel yang disiagakan di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang. Pihak SAR juga sempat memberangkatkan Kapal Navigasi (KN) Arjuna-229 menuju perairan Buleleng pada pukul 00.30 Kamis (22/4) dini hari.

Namun saat baru sampai di sekitar perairan Blue Lagoon Karangasem, KN Arjuna-229 memilih putar balik ke Pelabuhan Benoa.

Sementara di Pelabuhan Celukan Bawang, tim SAR terus bersiaga. Sejak pukul 07.00 pagi, para personel telah bersiaga di sekitar pelabuhan.

Namun pada pukul 17.00 sore, para personel memilih kembali ke Pos SAR Buleleng yang terletak di Desa Patas.

Pada pagi harinya, personel SAR sempat melakukan patroli perairan di sekitar Pelabuhan Celukan Bawang.

Sayangnya pihak SAR enggan bila patroli itu dikaitkan dengan penyisiran pencarian KRI Nanggala-402. “Hanya patroli rutin kok. Ini hanya keliling di sekitar pelabuhan,” kata Kepala Pos SAR Buleleng, Dudi Librana.

Bukan hanya pihak SAR yang melakukan patroli di wilayah perairan, pihak kepolisian juga terlihat melakukan patroli di wilayah perairan.

Pada Kamis (22/4) pagi saja, tercatat ada enam unit kapal patroli Polri yang melakukan aktivitas di perairan Buleleng.

Berdasarkan pantauan Jawa Pos Radar Bali, KP XI-2021 dan KP XI-1022 melakukan patroli di sekitar perairan Singaraja pada pukul 08.30 pagi.

Aktivitas ini terbilang tak biasa, karena kedua kapal patroli ini jarang melakukan patroli secara beriringan.

Selain itu KP XI-2007 juga melakukan patroli di sekitar perairan Desa Sumberkima. Sementara di Pelabuhan Celukan Bawang, tiga unit kapal patroli disiagakan.

Total ada 15 orang personil yang tengah bersiaga di Pos Polisi Perairan Celukan Bawang. Pada Kamis pagi, Direktur Polisi Perairan Polda Bali Kombes Pol Toni Ariadi Effendi disebut sempat memimpin proses patroli di sekitar wilayah pelabuhan.

Pada pagi itu, ada tiga unit kapal patroli yang dikerahkan di sekitar Celukan Bawang. Masing-masing KP XI-2013, KP XI-1023, dan KP XI-2016. Sayangnya pihak kepolisian enggan memberikan keterangan resmi terkait proses patroli tersebut.

Sebagaimana dilaporkan Jawa Pos, Kapal Selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali. Berjarak sekitar 95 kilometer arah utara Pelabuhan Celukan Bawang.

Kapal hilang kontak pada Rabu (21/4) pagi. Rencananya KRI Nanggala akan dilibatkan dalam latihan penembakan rudal dan torpedo di perairan laut Bali pada Kamis (22/4) harı ini.

Latihan itu sedianya akan disaksikan langsung Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

KRI Nanggala-402 merupakan satu dari lima kapal selam yang dimiliki Indonesia. Kapal ini diproduksi perusahaan Jerman pada 1979, dan dibeli oleh Indonesia pada 1981. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/