AMLAPURA – Strategi yang diterapkan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispustaka) Kabupaten Karangasem menyiasati masa Pandemi Covid-19, menuai keberhasilan. Tahun 2021 ini, dari lima perpustakaan yang diajukan Dispustaka Karangasem untuk penilaian akreditasi tingkat nasional, empat layanan perpustakaan di Kabupetn Karangasem terekreditasi dengan nilai C.
Empat perpustakaan tersebut yakni, Perpustakaan Umum Karangasem yang dikelola Dispustaka Karangasem, Perpustakaan Puri Wikan Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, Perpustakaan Swetha Swatara milik SMPN 2 Selat, Kecamatan Selat, dan SDN 1 Bebandem, Kecamatan Bebandem. Satu sekolah SMPN 2 Rendang yang ikut diajukan untuk penilaian akreditasi tingkat nasional belum berhasil terakreditasi.
“Perpustakaaan Puri Wikan Desa Nyuh Tebel, satu-satunya layanan perpustakaan desa di Kabupaten yang pertama raih akreditasi tingkat nasional,” ujar Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaaan Kegemaran Membaca , I Ketut Suardana Sabtu (22/5).
Sebelumnya di tahun 2020 lalu, Dispustaka Karangasem juga mengajukan beberapa perpustakaan sekolah, desa dan perpustakaan umum kabupaten Karangasem untuk penilaian akreditasi tingkat nasional. Namun hanya berhasil diraih SDN 4 Padangkerta, Kecamatan Karangasem dengan predikat C.
Suardana menambahkan, penilain akreditasi meliputi enam komponen, yakni, koleksi, sarana dan prasarana, pelayanan perpustakaan, tenaga perpustakaan, penyelengaraan dan penguatan. “Semua pengiriman berkas administrasi dikirim ke sekretariat tim penilai perpustakaan basional RI secara online,” katanya.
Belajar dari kegagalan penilain akreditasi tahun 2020 lalu, jajaran Dispustaka Karangasem melakukan evaluasi melalui pembinaan secara berkala ke sentra-sentra layanan perpustakaan dan sistem magang di perpustakaan umum Kabupaten Karangasem.
Kepala SMPN 2 Selat, I Wayan Mustara melalui mengaku bangga lantaran perpustakaan sekolahnya terakrditasi pada masa pandemi Covid-19. “Mudahan kedepannya perpustakaan kami lebih baik lagi. Kini, Perpustakaan SMPN 2 Selat memiliki koleksi buku sebanyak 8.680 judul dan 18.265 eksemplar,” ucapnya.
Hal yang sama juga diucapkan, Perbekel Desa Nyuh Tebel, Kecamatan Manggis, yakni I Ketut Mudra. “Kami berjuang dengan segenap kemampuan untuk memajukan keberadaan perpustakaan di desa. Karena denyut nadi kemajuan sumber daya manusia di desa adalah perpustakaan desa, kami percaya itu,” kata Mudra.
Hingga akhirnya, pihaknya membangun gedung perpustakaan di tahun 2017 dengan maksud agar mendapat pengakuan nasional sebagai perpustakaan desa yang terstandarisasi. “Akhirnya baru tahun ini tercapai. Saat ini perpustakaan Puri Wikan di desa kami memiliki koleksi buku 1.468 judul dan 2.049 eksemplar,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dispustaka Karangasem, I Wayan Astika, menambahkan, akreditasi bidang perpustakaan adalah rangkaian kegiatan proses pengakuan formal oleh lembaga akreditasi yang menyatakan bahwa suatu lembaga telah memenuhi persyaratan untuk melakukan kegiatan sertifikasi tertentu. “Dengan perolehan akriditasi bagi perpustakaan desa, SD dan SMP di tahun 2021, diharapkan dapat menjadi motivasi bagi desa maupun sekolah lainnya, sehingga perpustakaan ke depan bisa berperan lebih baik dalam upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa,” harap Astika.