SINGARAJA – Sebanyak 18 sekolah dasar di Buleleng, mendapat bantuan alat peraga pendidikan di bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Alat peraga itu diharapkan bisa mengoptimalkan proses pendidikan pada siswa sekolah dasar. Alat peraga itu sampai di Buleleng pada Rabu (20/8) lalu.
Kemarin sekolah-sekolah penerima bantuan diminta datang ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng.
Sekolah penerima diminta melakukan pengecekan barang alat peraga. Pengecekan itu dilakukan di hadapan penyedia jasa, pejabat pengadaan, serta Inspektorat Buleleng.
“Kalau ada yang kurang atau cacat, kami minta penyedia jasa segera mengganti. Syukurnya sejauh ini tidak ada yang rusak dan semuanya lengkap,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora Buleleng Made Astika.
Astika menjelaskan, alat peraga pendidikan itu dibeli melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Sekolah Dasar.
Proses tender pengadaan, telah dilakukan sejak bulan Juni lalu. Tadinya pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp 270 juta untuk pengadaan 18 paket alat peraga pendidikan.
Setelah melalui tender, harga terkoreksi menjadi Rp 267,9 juta. Alat-alat tersebut disediakan oleh penyedia yang beralamat di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.
“Meski alamat penyedianya jauh, kami minta komitmen mereka melakukan pengecekan. Sekaligus memberikan garansi kalau ada alat yang tidak sesuai saat proses pengecekan,” imbuh Astika.
Lebih lanjut Astika mengungkapkan, meski saat ini tengah berlangsung pandemi covid-19, pengadaan alat peraga bidang IPA itu dipastikan tak akan sia-sia.
Sebab peralatan itu bisa digunakan dalam kurun waktu lama. Setidaknya alat bisa berusia 5 tahun bahkan 10 tahun. Tergantung dari cara pemakaian dan penyimpanan.
“Mungkin bulan-bulan ini belum akan digunakan. Tapi nanti saat sekolah buka, dan pembelajaran tatap muka bisa dilakukan, ini kan akan bisa difungsikan.
Nanti kalau Buleleng sudah zona hijau lagi, tentu kami akan kaji kembali. Apakah sekolah bisa melangsungkan tatap muka, atau tetap daring dulu,” tandasnya.