29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:09 AM WIB

Miris, Identitas Orok Tanpa Kepala Kabur, Terpaksa Warga Pendem…

NEGARA – Krama Desa Pakraman Kertha Jaya, Pendem, Negara akhirnya memutuskan untuk mengupacarai orok yang ditemukan tanpa kepala sekitar tiga tahun lalu.

Kuburan orok berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Mawar yang hingga kini belum jelas siapa ibunya itu, Jumat (21/9) kemarin dibongkar.

Setelah tiga tahun lebih dan kasusnya tidak kunjung terungkap, Krama Desa Pekraman kemudian menggelar Paruman (Rapat) dan diputuskan untuk mengupacari orok malang yang diduga hasil aoborsi itu.

“Dari hasil paruman disepakati untuk melakukan upacara Ngelungah untuk orok itu,” ujar Bendea Pekraman Kertha Jaya, Pendem, I Wayan Diandra, kemarin.

Upacara Ngelungah itu dilaksanakan karena Desa Pakraman Kertha Jaya, bulan Oktober nanti akan menggelar  upacara Ngenteg Linggih.

Sebelum upacara besar itu dilaksanakan, desa wajib dibersihkan dari cuntaka secara niskala. “Selain itu  desa pakraman juga ingin membantu bayi malang tersebut

agar rohnya mendapat tempat yang layak. Karena jika menunggu ibunya sudah tidak mungkin melakukan upacara itu,” ujarnya.

 

NEGARA – Krama Desa Pakraman Kertha Jaya, Pendem, Negara akhirnya memutuskan untuk mengupacarai orok yang ditemukan tanpa kepala sekitar tiga tahun lalu.

Kuburan orok berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Mawar yang hingga kini belum jelas siapa ibunya itu, Jumat (21/9) kemarin dibongkar.

Setelah tiga tahun lebih dan kasusnya tidak kunjung terungkap, Krama Desa Pekraman kemudian menggelar Paruman (Rapat) dan diputuskan untuk mengupacari orok malang yang diduga hasil aoborsi itu.

“Dari hasil paruman disepakati untuk melakukan upacara Ngelungah untuk orok itu,” ujar Bendea Pekraman Kertha Jaya, Pendem, I Wayan Diandra, kemarin.

Upacara Ngelungah itu dilaksanakan karena Desa Pakraman Kertha Jaya, bulan Oktober nanti akan menggelar  upacara Ngenteg Linggih.

Sebelum upacara besar itu dilaksanakan, desa wajib dibersihkan dari cuntaka secara niskala. “Selain itu  desa pakraman juga ingin membantu bayi malang tersebut

agar rohnya mendapat tempat yang layak. Karena jika menunggu ibunya sudah tidak mungkin melakukan upacara itu,” ujarnya.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/