GIANYAR – Polres Gianyar menggelar operasi Bina Kusuma Agung 2018 serangkaian penyuluhan terhadap preman/premanisme dan potensi masyarakatt yang mendukung Kamtibmas.
Penyuluhan berlangsung hampir dua pekan, dari 17-30 September. Dikomando Kasatgas Bimbingan dan Penyuluhan (Binluh), AKP Nyoman Sukadana,
penyuluhan dilakukan 50 personil menyasar seluruh elemen masyaralat yang berpotensi mendukung keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Siapapun yang kami temukan, diberikan penyuluhan. Kegiatan berlangsung pagi dan sore hari,” jelas Ps. Kasubag Humas Polres Gianyar, Iptu Ketut Suarnata.
Sasaran yang dicari siapa saja pihak yang berperan mendukung Kamtibmas. “Siapapun yang berperan disitu, itu kami cari. Street crime berupa kejahatan jalanan. Itu yang kami cari,” jelasnya.
Kata Iptu Suarnata, pihak yang berperan mendukung kamtibmas tidak saja kalangan tokoh masyarakat. “Termasuk tukang parkir juga bisa,” jelasnya.
Lanjut Suarnata, selain 50 personil Polsek, operasi Bina Kusuma Agung juga dilakukan di tingkat Polsek.
“Ada kegiatan imbangan di Polsek, yakni menyasar penduduk pendatang. Kalau sudah ber-KTP didata. Bagi yang sama tidak membawa KTP, dikembalikan ke daerah asalnya,” jelasnya.
Menurut Iptu Suarnata, saat penyuluhan, disampaikan semua pihak untuk selalu menjaga stabilitas wilayah sendiri.
“Contoh, jangan mudah terprovokasi dan isu yang negatif. Penggunaan di sosmed, berita yang tak pasti sumbernya. Itu mempengaruhi dampak,” jelasnya.
Selain itu, ketika ada permasalahan, diminta tidak main hakim sendiri. “Dan jangan menjadi pelaku dan korban kejahatan. Menjadi waspada,” terangnya.
Masyarakat sendiri merespons positif program ini. “Mereka berterimakasih, mengapresiasi atas saran dengan selalu meningkatkan sinergitas kemitraan.
Kami titip apabila ada konflik sosial, selalu koordinasi dengan kepolisian atau aparat penegak hukum terdekat,” tukasnya.