26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:34 AM WIB

Hii…Hii…Usai Tenggak Miras, Setiawan Tewas Tenggelam di Sungai

SEMARAPURA – Jarang pulang, I Putu Setiawan, 20, warga Banjar Selat, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangan, ditemukan warga setempat

tewas dengan kondisi tengkurap tanpa pakaian selembar di Sungai Tanjung Suba Jero Kuta Kodan, sebelah barat RSUD Klungkung, kemarin.

Pemuda yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu diduga meninggal dunia setelah penyakit epilepsinya kambuh saat mandi di sungai.

Sebelum ditemukan tewas, warga setempat sempat menemukan ada pakaian yang diletakkan di dekat pura dalem atau sekitar 100 meter dari TKP.

Tapi, tidak ada yang curiga karena memang banyak warga yang mandi di sekitar tempat itu. Tak lama kemudian, salah seorang warga Banjar Budaga,

Kelurahan Semarapura Kauh, Ni Ketut Sukreni, 61, yang hendak ke sawah menemukan sesosok mayat tanpa pakaian tengkurap di sungai itu.

Sukreni pun langsung lemas dan kemudian bergegas memberi tahu temuannya itu kepada warga. Dalam sekejap, warga berdatangan ke TKP.

Mendapat informasi dari kerabatnya, ayah Setiawan, I Ketut Sutianggi bergegas mendatangi lokasi kejadian.

Melihat anaknya telah dibawa menggunakan kantong jenazah, Sutianggi tak kuasa menahan tangis dan langsung duduk lemas.

Menurut Sutianggi, Setiawan sudah 10 hari tidak pulang sehingga ia berkeliling mencari anaknya tersebut dan akhirnya ditemukan sedang minum-minuman keras bersama teman-temannya, Jumat (19/10) lalu.

“Tapi tidak mau pulang. Sudah dari kemarin saya tidak lihat anak saya ini. Tapi, belum bisa saya cari lagi karena masih mengantar beras. Saya sopir beras di Bulog,” bebernya.

Diungkapkan Sutianggi, anaknya itu memiliki keterbelakangan metal sejak lahir. Tidak hanya itu, anaknya juga memiliki riwayat penyakit epilepsi namun sudah lama tidak kambuh.

Kata dia, anaknya ini sering berkeliling untuk minum-minuman keras bersama teman-temannya sehingga jarang pulang.

“Iya, sering minum-minum sama temannya. Jarang pulang sehingga saya sering keliling cari anak saya ini,” tandasnya.

Jenazah Setiawan yang ditemukan dengan kondisi sudah bengkak kemudian dibawa ke RSUD Klungkung.

Pada jenazah Setiawan ditemukan luka robek pada mata kiri, mulut dan kelamin.

Kemudian ditemukan juga luka gores pada dada kanan. Luka-luka itu didapatkan Setiawan diduga akibat terseret arus sungai.

Usut punya usut, sebelum ditemukan meninggal dunia, Setiawan sempat ditemukan warga berbaring di kuburan tidak jauh dari RSUD Klungkung, Jumat (19/10).

Oleh warga kemudian Setiawan dibawa ke IGD RSUD Klungkung karena pingsan dan dalam kondisi mabuk.

Setelah sembuh, Setiawan kemudian dibolehkan pulang. Saat dikonfirmasi, Kasubag Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiyasa membenarkan hal tersebut. “Iya,” tandasnya.

Kapolsek Klungkung Kompol, I Wayan Sarjana saat dikonfirmasi membenarkan perihal penemuan jenazah tersebut. Jenazah Setiawan masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Klungkung. 

SEMARAPURA – Jarang pulang, I Putu Setiawan, 20, warga Banjar Selat, Desa Banjarangkan, Kecamatan Banjarangan, ditemukan warga setempat

tewas dengan kondisi tengkurap tanpa pakaian selembar di Sungai Tanjung Suba Jero Kuta Kodan, sebelah barat RSUD Klungkung, kemarin.

Pemuda yang diketahui memiliki keterbelakangan mental itu diduga meninggal dunia setelah penyakit epilepsinya kambuh saat mandi di sungai.

Sebelum ditemukan tewas, warga setempat sempat menemukan ada pakaian yang diletakkan di dekat pura dalem atau sekitar 100 meter dari TKP.

Tapi, tidak ada yang curiga karena memang banyak warga yang mandi di sekitar tempat itu. Tak lama kemudian, salah seorang warga Banjar Budaga,

Kelurahan Semarapura Kauh, Ni Ketut Sukreni, 61, yang hendak ke sawah menemukan sesosok mayat tanpa pakaian tengkurap di sungai itu.

Sukreni pun langsung lemas dan kemudian bergegas memberi tahu temuannya itu kepada warga. Dalam sekejap, warga berdatangan ke TKP.

Mendapat informasi dari kerabatnya, ayah Setiawan, I Ketut Sutianggi bergegas mendatangi lokasi kejadian.

Melihat anaknya telah dibawa menggunakan kantong jenazah, Sutianggi tak kuasa menahan tangis dan langsung duduk lemas.

Menurut Sutianggi, Setiawan sudah 10 hari tidak pulang sehingga ia berkeliling mencari anaknya tersebut dan akhirnya ditemukan sedang minum-minuman keras bersama teman-temannya, Jumat (19/10) lalu.

“Tapi tidak mau pulang. Sudah dari kemarin saya tidak lihat anak saya ini. Tapi, belum bisa saya cari lagi karena masih mengantar beras. Saya sopir beras di Bulog,” bebernya.

Diungkapkan Sutianggi, anaknya itu memiliki keterbelakangan metal sejak lahir. Tidak hanya itu, anaknya juga memiliki riwayat penyakit epilepsi namun sudah lama tidak kambuh.

Kata dia, anaknya ini sering berkeliling untuk minum-minuman keras bersama teman-temannya sehingga jarang pulang.

“Iya, sering minum-minum sama temannya. Jarang pulang sehingga saya sering keliling cari anak saya ini,” tandasnya.

Jenazah Setiawan yang ditemukan dengan kondisi sudah bengkak kemudian dibawa ke RSUD Klungkung.

Pada jenazah Setiawan ditemukan luka robek pada mata kiri, mulut dan kelamin.

Kemudian ditemukan juga luka gores pada dada kanan. Luka-luka itu didapatkan Setiawan diduga akibat terseret arus sungai.

Usut punya usut, sebelum ditemukan meninggal dunia, Setiawan sempat ditemukan warga berbaring di kuburan tidak jauh dari RSUD Klungkung, Jumat (19/10).

Oleh warga kemudian Setiawan dibawa ke IGD RSUD Klungkung karena pingsan dan dalam kondisi mabuk.

Setelah sembuh, Setiawan kemudian dibolehkan pulang. Saat dikonfirmasi, Kasubag Humas RSUD Klungkung, Gusti Putu Widiyasa membenarkan hal tersebut. “Iya,” tandasnya.

Kapolsek Klungkung Kompol, I Wayan Sarjana saat dikonfirmasi membenarkan perihal penemuan jenazah tersebut. Jenazah Setiawan masih dititipkan di kamar jenazah RSUD Klungkung. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/