29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:42 AM WIB

Beri Solusi Pasar Bagi UMKM Lokal Bali

DENPASAR– Pelatihan ritel gratis untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertajuk Jawa Pos Radar Bali-Alfamart Care Session #1 Denpasar berlangsung di Colony Creative Hub Rooftop Plaza Renon, Sabtu (20/10) lalu.

Acara yang mengusung tema Sharing to Build alias saling berbagi untuk membangun sesi perdana ini diikuti oleh 40 peserta.

Branch Manager Alfamart Bali, Kristanto Inwahyudi mengatakan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) selaku perusahaan ritel selalu membuka peluang atau memberi kesempatan kepada UMKM lokal.

“Di Alfamart Bali kini sudah masuk produk dupa. Saat ini kami sedang berupaya mencari UMKM yang bisa mensuplai

peralatan-peralatan (perlengkapan) upacara. Intinya, bagaimana kami, Alfamart hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat,” ucapnya.

Kristanto menekankan karena peralatan upacara dimaksud spesifik untuk masyarakat Bali, maka yang harus mensuplai adalah UMKM dari Bali.

“Pencerahan” seputar bisnis ritel dari Regional Sales Store Point Manager Alfamart Bali, Tri Hartoyo, Merchandising Manager Alfamart Bali,

Anak Agung Istri Ayu Shri Harsikawidie, dan Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali, I Made Abdi Negara disambut antusias.

Owner Kopi Kakiang, produk pengharum aroma kopi, Putu Eka Sri Wahyuni mengaku makin optimis menjadi seorang entrepreneur.

“Sangat berkesan banget ni ya. Saya selaku pengusaha kecil yang baru merintis mendapat banyak ilmu dari acara ini.

Kita belajar cara pemasaran, kerja sama dengan Alfamart juga. Itu bagus banget menurut saya,” ungkapnya.

Hal senada dilontarkan Way Sudarta. Owner PT Kris-Q Agung Adiluhung yang memproduksi dupa sehat herbal alami itu menyebut kehadiran

event Jawa Pos Radar Bali-Alfamart Care Session #1 Denpasar menjadi jawaban atas kebingungan pelaku UMKM Bali selama ini dalam hal memasarkan produk.

“Mereka bisa membuat produk berkualitas, tetapi bagaimana untuk memasarkan sepertinya belum semua tahu chanel.

Jadi, untuk ke depannya, kalau boleh saya mengusulkan biar diadakan lebih besar lagi acara-acara semacam ini,” tegasnya.

Way Sudarta mengaku secara tidak langsung dirinya mendapatkan referensi sekaligus relasi baru untuk menawarkan produk miliknya. (rba)

DENPASAR– Pelatihan ritel gratis untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bertajuk Jawa Pos Radar Bali-Alfamart Care Session #1 Denpasar berlangsung di Colony Creative Hub Rooftop Plaza Renon, Sabtu (20/10) lalu.

Acara yang mengusung tema Sharing to Build alias saling berbagi untuk membangun sesi perdana ini diikuti oleh 40 peserta.

Branch Manager Alfamart Bali, Kristanto Inwahyudi mengatakan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) selaku perusahaan ritel selalu membuka peluang atau memberi kesempatan kepada UMKM lokal.

“Di Alfamart Bali kini sudah masuk produk dupa. Saat ini kami sedang berupaya mencari UMKM yang bisa mensuplai

peralatan-peralatan (perlengkapan) upacara. Intinya, bagaimana kami, Alfamart hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat,” ucapnya.

Kristanto menekankan karena peralatan upacara dimaksud spesifik untuk masyarakat Bali, maka yang harus mensuplai adalah UMKM dari Bali.

“Pencerahan” seputar bisnis ritel dari Regional Sales Store Point Manager Alfamart Bali, Tri Hartoyo, Merchandising Manager Alfamart Bali,

Anak Agung Istri Ayu Shri Harsikawidie, dan Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali, I Made Abdi Negara disambut antusias.

Owner Kopi Kakiang, produk pengharum aroma kopi, Putu Eka Sri Wahyuni mengaku makin optimis menjadi seorang entrepreneur.

“Sangat berkesan banget ni ya. Saya selaku pengusaha kecil yang baru merintis mendapat banyak ilmu dari acara ini.

Kita belajar cara pemasaran, kerja sama dengan Alfamart juga. Itu bagus banget menurut saya,” ungkapnya.

Hal senada dilontarkan Way Sudarta. Owner PT Kris-Q Agung Adiluhung yang memproduksi dupa sehat herbal alami itu menyebut kehadiran

event Jawa Pos Radar Bali-Alfamart Care Session #1 Denpasar menjadi jawaban atas kebingungan pelaku UMKM Bali selama ini dalam hal memasarkan produk.

“Mereka bisa membuat produk berkualitas, tetapi bagaimana untuk memasarkan sepertinya belum semua tahu chanel.

Jadi, untuk ke depannya, kalau boleh saya mengusulkan biar diadakan lebih besar lagi acara-acara semacam ini,” tegasnya.

Way Sudarta mengaku secara tidak langsung dirinya mendapatkan referensi sekaligus relasi baru untuk menawarkan produk miliknya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/