RadarBali.com – Perbekel Ban Wayan Potag bertindak cepat setelah Gunung Agung mengalami erupsi kemarin sore.
Dia secara resmi mengeluarkan perintah evakuasi kepada warganya. Terutama warga yang masuk di wilayah KRB III dan KRB II. Wilayah Desa Ban, cukup banyak yang masuk KRB III dan KRB II.
Saat dihubungi malam kemarin, Potag mengaku masih melakukan evakuasi warga Banjar Dinas Belong, Pucang, dan Pengalusan.
Ketiga banjar itu berjarak sekitar tiga kilometer dari kaldera Gunung Agung. Diakui masih ada beberapa warga di kawasan itu yang pulang kampung, pasca status Gunung Agung diturunkan menjadi waspada.
Untuk sementara warganya dihimbau segera mengungsi ke Kabupaten Buleleng, untuk menghindari dampak erupsi.
“Ada yang mengungsi ke Kubu, tapi kami himbau supaya masuk ke Buleleng. Biar lebih aman. Karena sudah ada asap hitam keluar dari kawah, terus terang kami khawatir juga,” ujar Potag.
Di sisi lain, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng meminta para pengungsi menempati posko pengungsian di fasilitas pemerintah yang telah disiapkan.
BPBD Buleleng telah mengirimkan daftar fasum di wilayah Kecamatan Tejakula, Kubutambahan, serta Sawan, yang siap digunakan para pengungsi.
Selain fasum, BPBD Buleleng juga menyiapkan sepuluh unit tenda untuk menampung pengungsi. “Tapi tenda ini pilihan terakhir. Nanti kami arahkan mereka ke fasum dulu.
Tenda hanya untuk jangka pendek, semalam dua malam, sebelum dapat fasum. Begitu dapat tempat di fasum, mereka harus pindah ke sana.
Kalau terus-terusan di tenda, kami khawatir kalau ada hujan pasir, tenda ini akan ambruk. Makanya kami arahkan ke tenda dulu,” tegas Subur.