28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:36 AM WIB

TPBM Margarana Bakal Bangun Diorama Pertempuran Puputan Margarana

TABANAN – Sudah tiga tahun tembok bagian utara makam Taman Pujaan Bangsa  Margarana (TPBM) yang menyimpan sejarah gugurnya para pejuang bangsa kondisi rusak.

Tembok makam yang roboh sejak 2018 lalu beberapa kali pengelola TPBM mengusulkan anggaran ke pemerintah Provinsi. Namun sayangnya tak kunjung ada realisasi.

Ada dua tembok kondisi TMP Margarana yang roboh. Satu tembok berada di sebelah utara dan satu tembok lainnya berada di sebelah timur.

Selain tembok makam TMPM yang juga butuh perbaikan sejumlah bangunan pun sejatinya butuh peremajaan. Seperti bangunan museum yang menyimpan benda-benda bersejarah dan taman makam.

Menurut Ketua YKP Provinsi Bali I Gusti Ngurah Gede Yudana, TMP Margarana didirikan sejatinya untuk menghormati para pejuang Bali

yang ikut berjuang dan gugur dimedan laga ketika mempertahankan pulau Bali yang menjadi kesatuan wilayah NKRI.

Secara pengelolaan, sejak TMP Margarana berdiri tahun 1954 memang dibawah YKP Provinsi. Akan tetapi seluruh biaya perawatan makam anggarannya bersumber dari Provinsi Bali dan juga secara swadaya.

“Nah, untuk tembok yang roboh tersebut memang kami sudah coba usulkan perbaikannya tahun 2018 dan tahun 2019.

Sayangnya belum ada anggaran. Termasuk tahun 2020 kami sudah usulkan, namun karena pandemi Covid-19.

Di mana seluruh anggaran semua dialihkan ke penanganan Covid-19. Sehingga perbaikan tembok makan tersebut menjadi tertunda,” ungkapnya.

Gede Yudana mengaku rata-rata untuk biaya perawatan Taman Pujaan Bangsa Margarana sekitar Rp 1 miliar setiap tahun yang pihaknya usulkan ke Pemprov Bali.

Termasuk juga biaya untuk menggaji petugas kebersihan dan karyawan sebanyak 20 orang. Namun anggaran tersebut tidak serta disetujui.

“Sama seperti dua wantilan bangunan dulu di TPBM yang dibangun itu harus kami usulkan. Biasanya anggaran diambil dari hibah Pemprov Bali,” ujarnya.

Masih banyak areal taman pujaan bangsa Margarana yang belum tertata rapi dan belum ada bangunan. Rencana pihaknya akan membangun diorama-diorama.

Diorama tersebut sebagai rangkuman peristiwa sejarah pertempuran Puputan Margarana dalam satu area. Diorama ini akan menceritakan sejarah-sejarah perjuangan rakyat Bali secara visual.

“Karena kami akan mengembangkan taman pujaan bangsa Margarana sebagai pusat pariwisata pahlawan di Bali. Anggaran terkait pembangunan diorama masih kami hitung, kaji dan bahas dengan pengurus YKP Bali,” tandasnya. 

TABANAN – Sudah tiga tahun tembok bagian utara makam Taman Pujaan Bangsa  Margarana (TPBM) yang menyimpan sejarah gugurnya para pejuang bangsa kondisi rusak.

Tembok makam yang roboh sejak 2018 lalu beberapa kali pengelola TPBM mengusulkan anggaran ke pemerintah Provinsi. Namun sayangnya tak kunjung ada realisasi.

Ada dua tembok kondisi TMP Margarana yang roboh. Satu tembok berada di sebelah utara dan satu tembok lainnya berada di sebelah timur.

Selain tembok makam TMPM yang juga butuh perbaikan sejumlah bangunan pun sejatinya butuh peremajaan. Seperti bangunan museum yang menyimpan benda-benda bersejarah dan taman makam.

Menurut Ketua YKP Provinsi Bali I Gusti Ngurah Gede Yudana, TMP Margarana didirikan sejatinya untuk menghormati para pejuang Bali

yang ikut berjuang dan gugur dimedan laga ketika mempertahankan pulau Bali yang menjadi kesatuan wilayah NKRI.

Secara pengelolaan, sejak TMP Margarana berdiri tahun 1954 memang dibawah YKP Provinsi. Akan tetapi seluruh biaya perawatan makam anggarannya bersumber dari Provinsi Bali dan juga secara swadaya.

“Nah, untuk tembok yang roboh tersebut memang kami sudah coba usulkan perbaikannya tahun 2018 dan tahun 2019.

Sayangnya belum ada anggaran. Termasuk tahun 2020 kami sudah usulkan, namun karena pandemi Covid-19.

Di mana seluruh anggaran semua dialihkan ke penanganan Covid-19. Sehingga perbaikan tembok makan tersebut menjadi tertunda,” ungkapnya.

Gede Yudana mengaku rata-rata untuk biaya perawatan Taman Pujaan Bangsa Margarana sekitar Rp 1 miliar setiap tahun yang pihaknya usulkan ke Pemprov Bali.

Termasuk juga biaya untuk menggaji petugas kebersihan dan karyawan sebanyak 20 orang. Namun anggaran tersebut tidak serta disetujui.

“Sama seperti dua wantilan bangunan dulu di TPBM yang dibangun itu harus kami usulkan. Biasanya anggaran diambil dari hibah Pemprov Bali,” ujarnya.

Masih banyak areal taman pujaan bangsa Margarana yang belum tertata rapi dan belum ada bangunan. Rencana pihaknya akan membangun diorama-diorama.

Diorama tersebut sebagai rangkuman peristiwa sejarah pertempuran Puputan Margarana dalam satu area. Diorama ini akan menceritakan sejarah-sejarah perjuangan rakyat Bali secara visual.

“Karena kami akan mengembangkan taman pujaan bangsa Margarana sebagai pusat pariwisata pahlawan di Bali. Anggaran terkait pembangunan diorama masih kami hitung, kaji dan bahas dengan pengurus YKP Bali,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/