AMLAPURA – Untuk kali kesekian, Gunung Agung kembali mengalami erupsi, Selasa (23/1). Erupsi terjadi secara berturut-turut antara rentang waktu pukul 02.31 Wita, 02.45 Wita, dan 02.49 Wita.
Erupsi disertai dengan gempa dengan durasi 65 detik, 92 detik dan 404 detik. Karena berlangsung dini hari dan dalam kondisi hujan, ketinggian kolom tidak teramati.
Hanya saja, arah abu menuju ke timur tenggara. Namun, pantauan Selasa pagi pukul 06.30, ketinggian abu kurang lebih mencapai 500 meter.
“Bagi warga yang berada di lereng, waspadai ancaman bahaya sekunder berupa lahar hujan yang bisa datang sewaktu-waktu,” ujar Anwar Sidiq, staf PVMBG.
Selain bahaya abu dan gas, lahar hujan menjadi titik bahaya yang patut diwaspadai. Bukan hanya warga di lereng, tapi juga bantaran sungai yang dialiri lahar hujan.
Sehari sebelumnya, di bawah guyuran hujan lebat, sempat terjadi banjir lahar hujan di Tukad Lenggung, Sebudi.
Akibatnya, eks lokasi galian C Sebudi bagian atas kembali penuh dengan lumpur. Sekarang ini air dan lumpur sudah mengalir ke kubangan terakhir.
Hanya saja, isi kubangan belum penuh karena baru terisi. “Ada juga laporan kubangan di Galian C Yeh Kori bagian atas sudah mulai terisi penuh,” ujar Ketua Pasebaya Lingkar Gunung Agung Gede Pawana.