24 C
Jakarta
13 September 2024, 1:52 AM WIB

Tewas Terseret Arus Irigasi, Pria Pemabuk Ditemukan Membusuk, Ngeri…

PENARUKAN – Warga di Lingkungan Sidayu, Kelurahan Penarukan, Singaraja, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang sudah membusuk.

Mayat itu ditemukan tersangkut di saluran irigasi Subak Sidayu, yang ada di sebelah timur SDN 2 Penarukan.

Belakangan mayat itu diketahui beridentitas Wayan Gunayasa alias Soklak, 50, warga Banjar Dinas Kawan, Desa Petandakan.

Mayat itu ditemukan sekitar pukul 07.45 Kamis (22/2) pagi oleh Ketut Suparta, warga setempat. Awalnya Suparta hendak mengairi kebun miliknya, karena debit air cukup besar.

Namun saat sampai di kebun, ia mendapati debit air sangat kecil. Suparta pun merasa ada yang ganjil, mengingat di bagian hulu aliran air cukup besar.

Ditambah lagi sempat turun hujan pada Kamis dini hari. Suparta pun menyisir saluran irigasi dan mendapati ada saluran yang tersebut.

Saat hendak membersihkan saluran, ia tersadar bahwa yang menyumbat saluran irigasi itu adalah sosok mayat yang sudah membengkak.

“Tadinya saya kira ogoh-ogoh. Makanya saya bersihkan. Saya sentuh, kok lembek. Saya perhatikan lagi, ternyata itu mayat orang yang sudah busuk. Langsung saya lari lapor ke Bhabin (Bhabinkamtibmas, Red),” ujar Suparta dengan wajah pucat.

Polisi pun langsung datang ke tempat kejadian dan mengevakuasi jenazah korban. Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Buleleng III, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Diduga korban meninggal karena tenggelam. Diperkirakan korban sudah meninggal empat hari sebelum ditemukan.

PENARUKAN – Warga di Lingkungan Sidayu, Kelurahan Penarukan, Singaraja, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang sudah membusuk.

Mayat itu ditemukan tersangkut di saluran irigasi Subak Sidayu, yang ada di sebelah timur SDN 2 Penarukan.

Belakangan mayat itu diketahui beridentitas Wayan Gunayasa alias Soklak, 50, warga Banjar Dinas Kawan, Desa Petandakan.

Mayat itu ditemukan sekitar pukul 07.45 Kamis (22/2) pagi oleh Ketut Suparta, warga setempat. Awalnya Suparta hendak mengairi kebun miliknya, karena debit air cukup besar.

Namun saat sampai di kebun, ia mendapati debit air sangat kecil. Suparta pun merasa ada yang ganjil, mengingat di bagian hulu aliran air cukup besar.

Ditambah lagi sempat turun hujan pada Kamis dini hari. Suparta pun menyisir saluran irigasi dan mendapati ada saluran yang tersebut.

Saat hendak membersihkan saluran, ia tersadar bahwa yang menyumbat saluran irigasi itu adalah sosok mayat yang sudah membengkak.

“Tadinya saya kira ogoh-ogoh. Makanya saya bersihkan. Saya sentuh, kok lembek. Saya perhatikan lagi, ternyata itu mayat orang yang sudah busuk. Langsung saya lari lapor ke Bhabin (Bhabinkamtibmas, Red),” ujar Suparta dengan wajah pucat.

Polisi pun langsung datang ke tempat kejadian dan mengevakuasi jenazah korban. Dari hasil pemeriksaan tim medis Puskesmas Buleleng III, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Diduga korban meninggal karena tenggelam. Diperkirakan korban sudah meninggal empat hari sebelum ditemukan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/