32.6 C
Jakarta
25 November 2024, 10:16 AM WIB

Waspada, Buleleng Status Merah, Virus Rabies Jangkiti Delapan Desa

SAMBANGAN – Penyebaran virus rabies di Kabupaten Buleleng kian menggelisahkan. Dinas Pertanian Buleleng menemukan virus rabies pada hewan, menyebar pada delapan desa di seluruh Buleleng.

Selain itu, kasus penularan virus dari hewan ke manusia juga ditemukan di Desa Tejakula beberapa bulan lalu.

Temuan itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Genep. Menurutnya, sejak awal 2018, tim dari Dinas Pertanian Buleleng menemukan kasus positif rabies pada hewan di delapan desa.

Masing-masing Desa Sambirenteng, Les, Pacung, Suwug, Anturan, Kalianget, Ringdikit, dan Temukus.

“Kasus terakhir ditemukan di Ringdikit dan Anturan. Kemarin di Anturan kami sudah melakukan eleminasi dan vaksinasi.

Kami juga sosialisasi di sana. Besok kami akan melakukan langkah serupa di Desa Ringdikit,” kata Genep saat ditemui di Balai Banjar Dinas Babakan Desa Sambangan, kemarin.

Penyebaran virus itu pun dikhawatirkan kian meluas. Terlebih populasi anjing liar di Buleleng cukup tinggi.

Kini populasi anjing liar saja diperkirakan mencapai 100ribu ekor, dengan pertumbuhan populasi hingga 15 persen per tahun.

Mengantisipasi penyebaran yang kian masif, Dinas Pertanian Buleleng menggandeng Komunitas Save Bali Dog untuk melakukan kastrasi (operasi steril pada anjing, Red) dan vaksinasi.

Upaya itu diharapkan bisa menekan pertumbuhan populasi anjing liar, sekaligus menekan penyebaran virus rabies pada hewan.

Pemerintah juga menghimbau agar masyarakat memelihara anjing secara bertanggungjawab. Pasalnya banyak yang memelihara anjing dengan cara dibiarkan liar.

Akibatnya anjing tidak terpelihara dengan baik dan rentan tertular virus rabies. 

SAMBANGAN – Penyebaran virus rabies di Kabupaten Buleleng kian menggelisahkan. Dinas Pertanian Buleleng menemukan virus rabies pada hewan, menyebar pada delapan desa di seluruh Buleleng.

Selain itu, kasus penularan virus dari hewan ke manusia juga ditemukan di Desa Tejakula beberapa bulan lalu.

Temuan itu diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Nyoman Genep. Menurutnya, sejak awal 2018, tim dari Dinas Pertanian Buleleng menemukan kasus positif rabies pada hewan di delapan desa.

Masing-masing Desa Sambirenteng, Les, Pacung, Suwug, Anturan, Kalianget, Ringdikit, dan Temukus.

“Kasus terakhir ditemukan di Ringdikit dan Anturan. Kemarin di Anturan kami sudah melakukan eleminasi dan vaksinasi.

Kami juga sosialisasi di sana. Besok kami akan melakukan langkah serupa di Desa Ringdikit,” kata Genep saat ditemui di Balai Banjar Dinas Babakan Desa Sambangan, kemarin.

Penyebaran virus itu pun dikhawatirkan kian meluas. Terlebih populasi anjing liar di Buleleng cukup tinggi.

Kini populasi anjing liar saja diperkirakan mencapai 100ribu ekor, dengan pertumbuhan populasi hingga 15 persen per tahun.

Mengantisipasi penyebaran yang kian masif, Dinas Pertanian Buleleng menggandeng Komunitas Save Bali Dog untuk melakukan kastrasi (operasi steril pada anjing, Red) dan vaksinasi.

Upaya itu diharapkan bisa menekan pertumbuhan populasi anjing liar, sekaligus menekan penyebaran virus rabies pada hewan.

Pemerintah juga menghimbau agar masyarakat memelihara anjing secara bertanggungjawab. Pasalnya banyak yang memelihara anjing dengan cara dibiarkan liar.

Akibatnya anjing tidak terpelihara dengan baik dan rentan tertular virus rabies. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/