32.8 C
Jakarta
21 November 2024, 17:23 PM WIB

Cegah Transmisi Lokal Melonjak, Libatkan Relawan Pantau Pekerja Migran

SINGARAJA – Aparat desa di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng melibatkan relawan untuk memantau proses karantina pekerja migrant di wilayahnya.

Relawan bertugas memantau kesehatan para pekerja migrant, serta mengisi formulir check list kondisi pekerja migrant. Langkah ini dilakukan untuk mencegah transmisi lokal di Buleleng.

Saat ini di wilayah Desa Baktiseraga, tercatat ada 66 orang yang mencari penghidupan sebagai pekerja migran. Namun tak seluruhnya berstatus sebagai warga Desa Baktiseraga.

Sebenarnya hanya 43 orang saja yang tercatat sebagai warga Desa Baktiseraga. Sementara 23 orang lainnya, belum ber-KTP Baktiseraga, namun secara de facto, tinggal di Baktiseraga.

“Meski KTP-nya belum Baktiseraga, tetap kami pantau. Sebab mereka ini kan secara faktual ada di Desa Baktiseraga,” kata Perbekel Baktiseraga, Gusti Putu Armada.

Armada mengatakan, saat ini baru 33 orang pekerja migran yang kembali dari negara tempat mereka bekerja.

Dari 33 orang itu, sebanyak 26 orang sudah menjalani karantina mandiri. Sedangkan tujuh orang lainnya tengah menjalani karantina yang disediakan Pemkab Buleleng.

Dari 26 orang yang tengah menjalani karantina itu, sebanyak 20 orang sudah menyelesaikan masa karantina mereka.

“Tapi baru 5 orang yang dapat surat keterangan sehat. Kami harap sisanya ini juga bisa dapat surat keterangan sehat.

Kabarnya kan minggu-minggu ini mau ada rapid test serentak. Kami harap yang 15 orang ini, bisa disertakan agar ada kepastian bahwa mereka ini negatif,” imbuhnya.

Khusus keterlibatan relawan, Armada menyatakan relawan ini bergerak di bawah Satgas Desa Baktiseraga. Mereka juga diperbantukan di bawah Satgas Gotong Royong yang dibentuk di desa adat.

“Sementara tugasnya memantau pekerja migran yang melakukan karantina mandiri saja. Kedepan saat ada yang dikarantina di desa, akan lebih optimal lagi perannya.

Sekarang kami baru siapkan satu rumah kost dengan kapasitas 9 kamar. Pemiliknya sudah ikhlas menyerahkan pada kami di desa untuk karantina,” katanya lagi.

Sementara itu Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mengapresiasi keterlibatan relawan dalam proses pemantauan pekerja migran.

Para relawan bahkan sempat diberikan insentif berupa vitamin dan masker tambahan, guna mendukung kinerja mereka.

Nantinya, kata Wabup Sutjidra, para pekerja migran yang datang sebelum 1 April 2020, akan menjalani rapid test.

“Sebab ada trend baru, pekerja migran yang sudah selesai masa karantina malah menunjukkan positif covid. Ini akan kami data,” demikian Sutjidra. 

SINGARAJA – Aparat desa di Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng melibatkan relawan untuk memantau proses karantina pekerja migrant di wilayahnya.

Relawan bertugas memantau kesehatan para pekerja migrant, serta mengisi formulir check list kondisi pekerja migrant. Langkah ini dilakukan untuk mencegah transmisi lokal di Buleleng.

Saat ini di wilayah Desa Baktiseraga, tercatat ada 66 orang yang mencari penghidupan sebagai pekerja migran. Namun tak seluruhnya berstatus sebagai warga Desa Baktiseraga.

Sebenarnya hanya 43 orang saja yang tercatat sebagai warga Desa Baktiseraga. Sementara 23 orang lainnya, belum ber-KTP Baktiseraga, namun secara de facto, tinggal di Baktiseraga.

“Meski KTP-nya belum Baktiseraga, tetap kami pantau. Sebab mereka ini kan secara faktual ada di Desa Baktiseraga,” kata Perbekel Baktiseraga, Gusti Putu Armada.

Armada mengatakan, saat ini baru 33 orang pekerja migran yang kembali dari negara tempat mereka bekerja.

Dari 33 orang itu, sebanyak 26 orang sudah menjalani karantina mandiri. Sedangkan tujuh orang lainnya tengah menjalani karantina yang disediakan Pemkab Buleleng.

Dari 26 orang yang tengah menjalani karantina itu, sebanyak 20 orang sudah menyelesaikan masa karantina mereka.

“Tapi baru 5 orang yang dapat surat keterangan sehat. Kami harap sisanya ini juga bisa dapat surat keterangan sehat.

Kabarnya kan minggu-minggu ini mau ada rapid test serentak. Kami harap yang 15 orang ini, bisa disertakan agar ada kepastian bahwa mereka ini negatif,” imbuhnya.

Khusus keterlibatan relawan, Armada menyatakan relawan ini bergerak di bawah Satgas Desa Baktiseraga. Mereka juga diperbantukan di bawah Satgas Gotong Royong yang dibentuk di desa adat.

“Sementara tugasnya memantau pekerja migran yang melakukan karantina mandiri saja. Kedepan saat ada yang dikarantina di desa, akan lebih optimal lagi perannya.

Sekarang kami baru siapkan satu rumah kost dengan kapasitas 9 kamar. Pemiliknya sudah ikhlas menyerahkan pada kami di desa untuk karantina,” katanya lagi.

Sementara itu Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mengapresiasi keterlibatan relawan dalam proses pemantauan pekerja migran.

Para relawan bahkan sempat diberikan insentif berupa vitamin dan masker tambahan, guna mendukung kinerja mereka.

Nantinya, kata Wabup Sutjidra, para pekerja migran yang datang sebelum 1 April 2020, akan menjalani rapid test.

“Sebab ada trend baru, pekerja migran yang sudah selesai masa karantina malah menunjukkan positif covid. Ini akan kami data,” demikian Sutjidra. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/