34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 14:05 PM WIB

Anjing Positif Rabies Mengamuk, Serang Wajah Tiga Korban di Klungkung

SEMARAPURA – Anjing positif rabies kembali makan korban. Setelah menjadi pemicu meninggalnya AA Gede Rai Karyawan, 22, asal Desa Paksebali, Dawan, anjing rabies kembali menyerang warga Bumi Serombotan.

Tiga orang warga Desa Akah, Nengah Sirka, 54, Ketut Arta, 54 dan Dewa Putu Alin Indrawan, diterkam anjing liar tersebut di bagian wajah hingga mendapat luka jahitan.

Saat ditemui di kediamannya, Banjar Gingsir, Desa Akah, Kecamatan Klungkung, kemarin, Nengah Sirka yang muncul dari dapur tampak bagian dagu sebelah kirinya ditutup perban.

Sirka menuturkan perban itu terpasang di dagunya lantaran digigit anjing liar yang tiba-tiba menyerangnya di rumah, Selasa (21/5) sekitar pukul 10.00.

“Ini karena diterkam anjing. Saya dapat tiga jahitan,” ungkapnya. Dituturkannya, awal mula peristiwa itu terjadi ketika cucunya, Kadek Listya Dewi, 2 meminta dibuatkan teh.

Mendengar keinginan cucunya itu, ia kemudian meletakkan cucunya di kursi dan membuat teh ke dapur.

Saat keluar dari dapur dan akan menuju ke cucunya, ia melihat anjing dengan corak putih hitam masuk ke rumah dan langsung menerkam bagian dada sebelah kirinya hingga mengalami luka lecet.

“Anjing itu masuk dan tiba-tiba menyerang saya. Waktu itu saya tidak memakai baju dan anjing itu menyerang bagian dada saya sampai luka,” katanya.

Melihat keganasan anjing tersebut, ia pun langsung menendang anjing itu hingga akhirnya jatuh terkapar.

Namun, bukannya lari ketakutan dan keluar dari rumahnya, anjing itu malah kembali menyerang walau berhasil ditepisnya dengan tangan sehingga anjing itu kembali terkapar.

“Saya langsung mencoba cari benda yang bisa dipakai memukul anjing itu. Tapi pada saat menoleh, anjing itu langsung menerkam dagu saya sampai luka dan berdarah,” beber pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu.

Setelah tiga kali menyerang hingga wajahnya berdarah-darah, anjing liar itu pun akhirnya keluar dari rumah setelah kembali dipukul.

“Anjing ini aneh sekali. Biasanya anjing kan gigit bagian kaki, ini langsung menyasar wajah. Seperti serigala. Untungnya waktu itu cucu saya diam melihat saya bertarung dengan anjing sehingga tidak ikut digigit,” ujarnya.

Masih di hari yang sama sekitar pukul 18.00, ia pun mendengar kerabatnya, Ketut Arta digigit anjing yang sama di bagian wajah saat berada di Pura Pasek Gelgel Desa Akah.

Berselang 30 menit, anjing itu kembali mengamuk dan menyerang warga Banjar Pekandelan, Desa Akah, Dewa Alin di bagian kaki dan juga dahi.

“Saya sempat dibawa ke RSUD Klungkung. Untuk vaksinnya saya disuruh ke Puskesmas Klungkung II karena sudah disediakan di sana,” terang ayah empat orang anak itu.

Geram dengan tingkah laku anjing yang telah menggigit tiga orang warga hingga luka-luka itu, puluhan warga yang tinggal di sekitaran lokasi langsung memburu anjing tersebut sekitar pukul 20.00.

Saking geramnya, ada warga yang membawa senapan angin dan juga tombak. “Kebetulan anjing itu muncul dan langsung dipukul hingga mati.

Mayatnya langsung saya masukan ke karung dan sudah diambil sama petugasnya untuk diperiksa,” terangnya.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung AA Raka Arnawa menjelaskan, hasil pengecekan sampel otak anjing yang menggigit tiga orang warga Desa Akah mengungkapkan bahwa anjing tersebut positif rabies.

Rencananya, pihaknya akan melakukan eliminasi selektif hari ini. Selain itu, vaksinasi penyisiran juga akan dilakukan. “Iya hasilnya positif,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Anjing positif rabies kembali makan korban. Setelah menjadi pemicu meninggalnya AA Gede Rai Karyawan, 22, asal Desa Paksebali, Dawan, anjing rabies kembali menyerang warga Bumi Serombotan.

Tiga orang warga Desa Akah, Nengah Sirka, 54, Ketut Arta, 54 dan Dewa Putu Alin Indrawan, diterkam anjing liar tersebut di bagian wajah hingga mendapat luka jahitan.

Saat ditemui di kediamannya, Banjar Gingsir, Desa Akah, Kecamatan Klungkung, kemarin, Nengah Sirka yang muncul dari dapur tampak bagian dagu sebelah kirinya ditutup perban.

Sirka menuturkan perban itu terpasang di dagunya lantaran digigit anjing liar yang tiba-tiba menyerangnya di rumah, Selasa (21/5) sekitar pukul 10.00.

“Ini karena diterkam anjing. Saya dapat tiga jahitan,” ungkapnya. Dituturkannya, awal mula peristiwa itu terjadi ketika cucunya, Kadek Listya Dewi, 2 meminta dibuatkan teh.

Mendengar keinginan cucunya itu, ia kemudian meletakkan cucunya di kursi dan membuat teh ke dapur.

Saat keluar dari dapur dan akan menuju ke cucunya, ia melihat anjing dengan corak putih hitam masuk ke rumah dan langsung menerkam bagian dada sebelah kirinya hingga mengalami luka lecet.

“Anjing itu masuk dan tiba-tiba menyerang saya. Waktu itu saya tidak memakai baju dan anjing itu menyerang bagian dada saya sampai luka,” katanya.

Melihat keganasan anjing tersebut, ia pun langsung menendang anjing itu hingga akhirnya jatuh terkapar.

Namun, bukannya lari ketakutan dan keluar dari rumahnya, anjing itu malah kembali menyerang walau berhasil ditepisnya dengan tangan sehingga anjing itu kembali terkapar.

“Saya langsung mencoba cari benda yang bisa dipakai memukul anjing itu. Tapi pada saat menoleh, anjing itu langsung menerkam dagu saya sampai luka dan berdarah,” beber pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan itu.

Setelah tiga kali menyerang hingga wajahnya berdarah-darah, anjing liar itu pun akhirnya keluar dari rumah setelah kembali dipukul.

“Anjing ini aneh sekali. Biasanya anjing kan gigit bagian kaki, ini langsung menyasar wajah. Seperti serigala. Untungnya waktu itu cucu saya diam melihat saya bertarung dengan anjing sehingga tidak ikut digigit,” ujarnya.

Masih di hari yang sama sekitar pukul 18.00, ia pun mendengar kerabatnya, Ketut Arta digigit anjing yang sama di bagian wajah saat berada di Pura Pasek Gelgel Desa Akah.

Berselang 30 menit, anjing itu kembali mengamuk dan menyerang warga Banjar Pekandelan, Desa Akah, Dewa Alin di bagian kaki dan juga dahi.

“Saya sempat dibawa ke RSUD Klungkung. Untuk vaksinnya saya disuruh ke Puskesmas Klungkung II karena sudah disediakan di sana,” terang ayah empat orang anak itu.

Geram dengan tingkah laku anjing yang telah menggigit tiga orang warga hingga luka-luka itu, puluhan warga yang tinggal di sekitaran lokasi langsung memburu anjing tersebut sekitar pukul 20.00.

Saking geramnya, ada warga yang membawa senapan angin dan juga tombak. “Kebetulan anjing itu muncul dan langsung dipukul hingga mati.

Mayatnya langsung saya masukan ke karung dan sudah diambil sama petugasnya untuk diperiksa,” terangnya.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung AA Raka Arnawa menjelaskan, hasil pengecekan sampel otak anjing yang menggigit tiga orang warga Desa Akah mengungkapkan bahwa anjing tersebut positif rabies.

Rencananya, pihaknya akan melakukan eliminasi selektif hari ini. Selain itu, vaksinasi penyisiran juga akan dilakukan. “Iya hasilnya positif,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/