32.7 C
Jakarta
22 November 2024, 17:03 PM WIB

Anjing Rabies Terkam Korban, Satu Korban Gigitan Belum Ditemukan

NEGARA – Pencarian korban gigitan anjing rabies masih terus dilakukan Dinas Kesehatan Jembrana, kemarin.

Sayangnya, upacara pencarian korban yang diduga berasal dari Desa Banyubiru tersebut belum berhasil.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana Putu Suasta mengatakan, upaya pencarian korban melalui desa, banjar hingga tempek.

Pencarian dari rumah ke rumah, namun korban gigitan anjing rabies itu belum ditemukan. “Sudah menyebarkan informasi belum ada ditemukan,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari korban lain yang sudah mendapat vaksin anti rabies disebutkan bahwa korban saat bertemu di tempat penggilingan padi berasal dari Desa Banyubiru.

Namun, setelah digigit anjing langsung pulang, jadi tidak ada yang mengetahui pasti alamatnya. “Karena yang ketemu orang itu, baru saat itu juga,” ungkapnya.

Pihaknya juga tidak mengetahui pasti korban yang belum digigit ini di bagian mana, karena setelah digigit anjing semua korban gigitan kabur, sehingga belum bisa dipastikan.

Minimnya informasi ini, menyulitkan petugas melacak keberadaan korban. “Mudah-mudahan segera ketemu,” imbuhnya.

Korban jika memang digigit anjing yang positif rabies harus segera divaksin. Karena masa efektif vaksin 14 hari, jika ditemukan lebih dari 14 hari setelah dari gigit tetap akan divaksin.

“Hasilnya tidak tahu, tapi yang terbaik sebelum 14 hari sebelum virus menyebar,” jelasnya. Kemudian, setelah digigit paling cepat 2 bulan menjadi rabies kalau memang terinfeksi.

Tapi tergantung ketahanan tubuh korban yang berbeda. Diberitakan sebelumnya, anjing positif rabies menggigit lima orang warga  di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (16/5) dan Jumat (17/5) lalu.

Empat orang korban gigitan anjing sudah mendapat suntikan vaksin anti rabies, namun satu orang korban masih belum diketahui keberadaannya. 

NEGARA – Pencarian korban gigitan anjing rabies masih terus dilakukan Dinas Kesehatan Jembrana, kemarin.

Sayangnya, upacara pencarian korban yang diduga berasal dari Desa Banyubiru tersebut belum berhasil.

Kepala Dinas Kesehatan Jembrana Putu Suasta mengatakan, upaya pencarian korban melalui desa, banjar hingga tempek.

Pencarian dari rumah ke rumah, namun korban gigitan anjing rabies itu belum ditemukan. “Sudah menyebarkan informasi belum ada ditemukan,” jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan informasi dari korban lain yang sudah mendapat vaksin anti rabies disebutkan bahwa korban saat bertemu di tempat penggilingan padi berasal dari Desa Banyubiru.

Namun, setelah digigit anjing langsung pulang, jadi tidak ada yang mengetahui pasti alamatnya. “Karena yang ketemu orang itu, baru saat itu juga,” ungkapnya.

Pihaknya juga tidak mengetahui pasti korban yang belum digigit ini di bagian mana, karena setelah digigit anjing semua korban gigitan kabur, sehingga belum bisa dipastikan.

Minimnya informasi ini, menyulitkan petugas melacak keberadaan korban. “Mudah-mudahan segera ketemu,” imbuhnya.

Korban jika memang digigit anjing yang positif rabies harus segera divaksin. Karena masa efektif vaksin 14 hari, jika ditemukan lebih dari 14 hari setelah dari gigit tetap akan divaksin.

“Hasilnya tidak tahu, tapi yang terbaik sebelum 14 hari sebelum virus menyebar,” jelasnya. Kemudian, setelah digigit paling cepat 2 bulan menjadi rabies kalau memang terinfeksi.

Tapi tergantung ketahanan tubuh korban yang berbeda. Diberitakan sebelumnya, anjing positif rabies menggigit lima orang warga  di Desa Tegal Badeng Barat, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (16/5) dan Jumat (17/5) lalu.

Empat orang korban gigitan anjing sudah mendapat suntikan vaksin anti rabies, namun satu orang korban masih belum diketahui keberadaannya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/