26.7 C
Jakarta
25 November 2024, 1:06 AM WIB

Duh, Para WNA Berkerumun di House of Om, GTPP Gianyar Ambil Tindakan

GIANYAR – Warga Negara Asing (WNA) lintas negara dilaporkan kumpul-kumpul  di House of Om di Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Kamis lalu (18/6).

Dari foto yang viral di berbagai media sosial, WNA berkerumun lebih dari 25 orang. Bahkan mereka duduk berdekatan dan tanpa masker.

Terkait foto yang telah menyebar di media sosial, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, Gusti Bagus “Bem” Adi Wicaksana Widya Utama membenarkan.

Setelah dilakukan penelusuran oleh Satgas Covid-19, ternyata kegiatan berkerumun itu digelar saat pandemi Covid-19.

“Besok (hari ini, red) pengelola akan dipanggil pak bupati pagi,” ujar Ngurah Bem kemarin. Pertemuan bersama bupati itu difasilitasi oleh Kepala Dinas Perizinan Satu Pintu Gianyar, Dewa Alit Mudiarta yang juga bagian dari Humas GTPP Covid-19 Gianyar.

“Akan diberikan teguran. Sudah difasilitasi oleh pak Kadis Perizinan (Alit Mudiarta, red),” jelas Bem yang juga Kabag Umum Setda Pemkab Gianyar itu.

Lanjut Bem, GTPP akan meminta keterangan dari pengelola House of Om tersebut. Selanjutnya, mengenai sanksi, apakah teguran atau lainnya, merupakan kebijakan bupati Gianyar, Made Mahayastra.

“Nike kebijakan pimpinan. Apapun kebijakannya, mari dukung,” jelasnya. Sementara itu, melalui akun media sosial Instagram House of Om, membenarkan kerumunan yang terjadi.

Kerumunan terjadi pada 18 Juni lalu. “Untuk semua masyarakat Indonesia, khususnya Bali, saya Wisam Barakeh, pendiri House of Om. Saya bertanggung jawab atas acara 18 Juni 2020.

Banyak orang datang ke sekolah kami. Hal tersebut adalah kesalahan besar dan tidak masuk akal terjadi di masa sulit seperti sekarang.

Komunitas kami sangat menyayangi dan menghargai Bali dan masyarakat Bali,” tulis postingan resmi dari akun House of Om di akun Instagram mereka.

“Kami mengadakan acara pada 18 Juni untuk menggalang dana. Agar kami bisa membantu semaksimal mungkin masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas tindakan kami yang kurang bertanggung jawab,” bebernya.

Lanjutnya, pada beberapa bulan terakhir, pihaknya mendistribusikan 100 box makanan dan sembako setiap dua Minggu ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di desa. Untuk mendukung mereka yang terkena dampak situasi ini.

GIANYAR – Warga Negara Asing (WNA) lintas negara dilaporkan kumpul-kumpul  di House of Om di Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar, Kamis lalu (18/6).

Dari foto yang viral di berbagai media sosial, WNA berkerumun lebih dari 25 orang. Bahkan mereka duduk berdekatan dan tanpa masker.

Terkait foto yang telah menyebar di media sosial, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Gianyar, Gusti Bagus “Bem” Adi Wicaksana Widya Utama membenarkan.

Setelah dilakukan penelusuran oleh Satgas Covid-19, ternyata kegiatan berkerumun itu digelar saat pandemi Covid-19.

“Besok (hari ini, red) pengelola akan dipanggil pak bupati pagi,” ujar Ngurah Bem kemarin. Pertemuan bersama bupati itu difasilitasi oleh Kepala Dinas Perizinan Satu Pintu Gianyar, Dewa Alit Mudiarta yang juga bagian dari Humas GTPP Covid-19 Gianyar.

“Akan diberikan teguran. Sudah difasilitasi oleh pak Kadis Perizinan (Alit Mudiarta, red),” jelas Bem yang juga Kabag Umum Setda Pemkab Gianyar itu.

Lanjut Bem, GTPP akan meminta keterangan dari pengelola House of Om tersebut. Selanjutnya, mengenai sanksi, apakah teguran atau lainnya, merupakan kebijakan bupati Gianyar, Made Mahayastra.

“Nike kebijakan pimpinan. Apapun kebijakannya, mari dukung,” jelasnya. Sementara itu, melalui akun media sosial Instagram House of Om, membenarkan kerumunan yang terjadi.

Kerumunan terjadi pada 18 Juni lalu. “Untuk semua masyarakat Indonesia, khususnya Bali, saya Wisam Barakeh, pendiri House of Om. Saya bertanggung jawab atas acara 18 Juni 2020.

Banyak orang datang ke sekolah kami. Hal tersebut adalah kesalahan besar dan tidak masuk akal terjadi di masa sulit seperti sekarang.

Komunitas kami sangat menyayangi dan menghargai Bali dan masyarakat Bali,” tulis postingan resmi dari akun House of Om di akun Instagram mereka.

“Kami mengadakan acara pada 18 Juni untuk menggalang dana. Agar kami bisa membantu semaksimal mungkin masyarakat yang membutuhkan bantuan.

Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Bali atas tindakan kami yang kurang bertanggung jawab,” bebernya.

Lanjutnya, pada beberapa bulan terakhir, pihaknya mendistribusikan 100 box makanan dan sembako setiap dua Minggu ditujukan kepada masyarakat yang tinggal di desa. Untuk mendukung mereka yang terkena dampak situasi ini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/