RadarBali.com – Dokar adalah transportasi tradisional andalan pada zamannya. Namun, dengan majunya transportasi modern, dokar saat ini mulai kesulitan mencari penumpang.
Akhirnya, satu per satu dokar hilang dari jalanan. Di Kota Negara, saat ini hanya tersisa belasan dokar yang beroperasi. Dokar-dokar itu biasanya mangkal di sekitar Pasar Negara.
Dalam sehari, satu dokar hanya dapat satu atau dua penumpang, itupun harus menunggu berjam-jam lamanya.
“Kalah sama mobil, orang yang ke pasar juga banyak yang bawa sepeda motor sendiri,” kata Ketut Suarsa, 47, kusir dokar asal Kelurahan Lelateng.
Menurut pria yang sudah belasan tahun menjadi kusir dokar ini, generasi muda sekarang sudah tidak ada yang mau menjadi penerus kusir dokar.
Sehingga, diprediksi sekitar 5 tahun lagi tidak ada lagi dokar yang beroperasi di jalanan Kota Negara. Dokar mungkin hanya jadi alat transportasi pelengkap saat karnaval.
“Pasti punah nantinya. Kalau disewa untuk karnaval berapa sih dapatnya. Itu pun setahun sekali tidak pasti, “ujarnya.