RadarBali.com – Di tengah rintik hujan dan gelapnya malam, Jro Mangku Nubadri tampak khusyuk bersembahyang.
Di dampingi dua orang pemedek, pria 50 tahun itu bersimpuh di depan Padmasana Linggih Bethara Ring Gunung Agung, yang ada di halaman belakang Pos Pengamatan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Rendang, Karangasem.
Ditemui usai sembahyang, dalam doanya Jro Mangku Nubadri meminta keselamatan kepada semua masyarakat Karangasem.
Keseharian Jro Mangku Nubadri menjadi pemangku di Pura Puseh Desa Rendang. “Saya minta semuanya rahayu dan selamat. Kalaupun terjadi (Gunung Agung meletus), korbannya sedikit. Bila perlu tidak ada korban,” tutur Nubadri, Sabtu malam.
Menurut Nubadri, sampai saat ini belum ada firasat Gunung Agung meletus. Petunjuk secara niskala yang dia dapatkan, Gunung Agung masih proses menuju erupsi.
Ditambahkan, bila melihat terakhir kali Gunung Agung erupsi 1963 terjadi pada penyajahan atau dua hari sebelum Galungan.
“Menurut tiyang (saya) pribadi, beliau bethara yang melinggih di Gunung Agung masih mencari hari-hari tertentu. Sama orang melahirkan mencari hari baik,” tukas pria asli Rendang itu.