GIANYAR – Perbaikan terhadap Jalan Raya Tegenungan-Sukawati yang putus akibat longsor beberapa bulan lalu, belum bisa diperbaiki.
Anggaran pusat yang diharapkan pemerintah Gianyar, kini difokuskan dulu untuk perbaikan bangunan yang terdampak gempa Lombok.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Gianyar, Nyoman Nuadi, mengaku sudah memohon bantuan dana ke Badan Bencana di pusat.
“Sementara ini pemerintah pusat fokus memperbaiki Lombok (terkena gempa, red) maka dana dibawa ke sana dulu,” ujar Nuadi.
Kata dia, Lombok yang hancur akibat guncangan gempa membuat pemerintah pusat mengalihkan anggaran ke Lombok.
Atas jawaban pusat, pihaknya mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut.
“Kami tidak bisa memaksa pusat. Tapi kami memang sudah usulkan, jawaban pusat begitu,” jelasnya.
Sambil menunggu kucuran dana dari pusat, pihaknya telah berencana memasukkan perbaikan terhadap jalan itu di APBD Induk 2019 mendatang.
“Kami siapkan Rp 13 miliar. Tapi dana itu bukan saja untuk Jalan Tegenungan. Ada empat titik lainnya yang juga dibenahi dengan dana Induk 2019 itu,” terangnya
Lanjut Nuadi, walaupun merancang anggaran di induk 2019, pihaknya tetap mengharapkan kucuran dana pusat.
“Dana pusat tetap kami nantikan. Kalau dapat dana pusat, itu untuk memperbaiki di Tegenungan. Jadi yang anggaran induk 2019 itu bisa kami geser ke perbaikan lainnya,” jelasnya.
Skema itu diambil lantaran dana pusat yang dimohon bersifat multi years. “Jadi ketika dana pusat turun, tidak harus saat itu dipakai. Bisa dipakai bertahap,” tukasnya.
Sementara itu, Jalan Tegenungan-Sukawati menjadi salah satu akses wisatawan dan travel menuju air terjun Tegenungan.
Dinas PU telah menutup jalan itu menggunakan drum. Untuk kenyamanan, kendaraan dialihkan ke jalur alternatif, memutar desa.
Walau ditutup, tetap saja ada pengendara motor yang nekat melintasi jalan jebol itu.
Sedangkan untuk akses ke air terjun, turis bisa lewat lannya, di Jalan Raya Kemenuh-Tegenungan.