25.8 C
Jakarta
26 April 2024, 8:22 AM WIB

Usai Pilkada, Jembrana Masuk Zona Merah, Risiko Tinggi Covid-19

NEGARA — Pilkada Jembrana 2020 telah usai. Namun, masalah Covid-19 justru kian menghantui warganya.

Kasus kumulatif Covid-19 Jembrana sejak pandemi sudah mencapai 801 kasus. Meskipun jumlah ini masih tercatat terkecil dibandingkan kabupaten lain di Bali, mendapat sorotan dari Satgas Covid-19 karena jumlah tambahan kasus kembali meningkat. 

Dalam sehari kemarin (23/12), terdapat 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Tambahan kasus tersebut membuat Jembrana masuk dalam zona risiko tinggi alias zona merah penularan Covid-19.

Tambahan 12 kasus baru kemarin, merupakan hasil dari tracing kontak erat pasien terkonfirmasi positif sebelumnya dan pasien suspect yang sudah menjalani perawatan di RSU Negara. Pasien yang terkonfirmasi positif menjalani perawatan di RSU Negara, Puskesmas dan rumah sakit rujukan lainnya di Bali. 

Karena tambahan kasus terkonfirmasi positif masih terjadi, membuat Jembrana masuk dalam zona merah atau zona dengan risiko tinggi Covid-19. Dalam peta zona risiko, kabupaten Jembrana menyusul Tabanan dan Gianyar yang juga masuk dalam zona merah atau risiko tinggi. Masuknya Jembrana sebagai daerah zona merah terhitung sejak kemarin, sesuai dengan peta risiko yang dikeluarkan Satgas Covid-19 pusat. 

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, kasus kumulatif terkonfirmasi positif di Jembrana mencapai 801 orang dengan angka kesembuhan sebanyak 696 orang dan meninggal 17 orang. 

Dengan adanya tambahan kasus Covid-19 setiap harinya di Jembrana menandakan bahwa pandemi Covid-19 di Jembrana belum berakhir. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan menjalakan protokol kesehatan. 

“Kuncinya protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin untuk mengurangi penyebaran dan mencegah virus,” terangnya.

NEGARA — Pilkada Jembrana 2020 telah usai. Namun, masalah Covid-19 justru kian menghantui warganya.

Kasus kumulatif Covid-19 Jembrana sejak pandemi sudah mencapai 801 kasus. Meskipun jumlah ini masih tercatat terkecil dibandingkan kabupaten lain di Bali, mendapat sorotan dari Satgas Covid-19 karena jumlah tambahan kasus kembali meningkat. 

Dalam sehari kemarin (23/12), terdapat 12 orang terkonfirmasi positif Covid-19. Tambahan kasus tersebut membuat Jembrana masuk dalam zona risiko tinggi alias zona merah penularan Covid-19.

Tambahan 12 kasus baru kemarin, merupakan hasil dari tracing kontak erat pasien terkonfirmasi positif sebelumnya dan pasien suspect yang sudah menjalani perawatan di RSU Negara. Pasien yang terkonfirmasi positif menjalani perawatan di RSU Negara, Puskesmas dan rumah sakit rujukan lainnya di Bali. 

Karena tambahan kasus terkonfirmasi positif masih terjadi, membuat Jembrana masuk dalam zona merah atau zona dengan risiko tinggi Covid-19. Dalam peta zona risiko, kabupaten Jembrana menyusul Tabanan dan Gianyar yang juga masuk dalam zona merah atau risiko tinggi. Masuknya Jembrana sebagai daerah zona merah terhitung sejak kemarin, sesuai dengan peta risiko yang dikeluarkan Satgas Covid-19 pusat. 

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Jembrana I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, kasus kumulatif terkonfirmasi positif di Jembrana mencapai 801 orang dengan angka kesembuhan sebanyak 696 orang dan meninggal 17 orang. 

Dengan adanya tambahan kasus Covid-19 setiap harinya di Jembrana menandakan bahwa pandemi Covid-19 di Jembrana belum berakhir. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kedisiplinan menjalakan protokol kesehatan. 

“Kuncinya protokol kesehatan dijalankan dengan disiplin untuk mengurangi penyebaran dan mencegah virus,” terangnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/