27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 6:43 AM WIB

DB Mengamuk, 24 Warga Bumi Serombotan Dilarikan ke RSUD Klungkung

SEMARAPURA – Sebanyak 24 warga dilarikan ke RSDU Klungkung lantaran terserang demam berdarah dengue (DBD) sejak awal Januari 2019.

Melihat banyaknya pasien yang menderita DBD, warga diminta untuk selalu hidup bersih dan memastikan tidak adanya genangan air tempat berkembangnya nyamuk.

Direktur RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma mengungkapkan, dari 24 warga yang dirawat di RSUD Klungkung itu, 16 orang di antaranya terserang DB dan 8 demam dengue.

Menurutnya, 24 pasien itu dua diantaranya adalah warga Karangasem, sementara sisanya merupakan di tiga kecamatan di Klungkung, yaitu dari Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, dan Dawan.

“Paling banyak dari Kecamatan Klungkung,” katanya. Meski banyak warga Klungkung yang terserang DB namun bukan termasuk kasus luar biasa.

Mengingat kategori anak-anak kini berubah dari sebelumnya 0-12 tahun menjadi 0-18 tahun. Kini, pihaknya berencana menambah satu ruangan perawatan DB khusus perawatan anak-anak.

“Ruang perawatan untuk dewasa masih mencukupi. Pasien DB yang paling lama dirawat itu ada yang dari tanggal 12-22 Januari ini,” jelasnya.

Mendengar banyaknya warga Kabupaten Klungkung yang dirawat di RSUD Klungkung lantaran terserang DBD, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta akhirnya menjenguk sejumlah pasien di RSUD Klungkung.

Dijelaskan, penyakit DBD memang kerap menyerang saat musim hujan. Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada warga untuk hidup bersih dan sehat dengan tidak menggantung baju yang bisa digunakan sebagai sarang nyamuk.

Dan, juga tidak membiarkan adanya genangan air yang dapat digunakan sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Ni Made Adi Swapatni mengaku baru mencatat ada sebanyak satu orang saja yang positif DBD.

Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan RSUD Klungkung berkaitan dengan 24 pasien yang dinyatakan menderita DBD. “Kami baru mencatat satu orang saja,” terangnya.

Salah seorang pasien DB, Luh Kadek Sri Indah Yani, 20, asal Banjar Kaleran, Desa Manduang saat ditemui ditempat perawatannya di ruang Jambu, mengungkapkan sejak 18 Januari dirinya dirawat di RSDU Klungkung karena DB.

Awalnya dia merasa lemas dan kemudian diikuti dengan demam, karena kondisinya memburuk sehingga dibawa ke RSUD Klungkung untuk mendapat perawatan. “Ini kedua kalinya saya dirawat karena DB,” ujarnya.

SEMARAPURA – Sebanyak 24 warga dilarikan ke RSDU Klungkung lantaran terserang demam berdarah dengue (DBD) sejak awal Januari 2019.

Melihat banyaknya pasien yang menderita DBD, warga diminta untuk selalu hidup bersih dan memastikan tidak adanya genangan air tempat berkembangnya nyamuk.

Direktur RSUD Klungkung dr I Nyoman Kesuma mengungkapkan, dari 24 warga yang dirawat di RSUD Klungkung itu, 16 orang di antaranya terserang DB dan 8 demam dengue.

Menurutnya, 24 pasien itu dua diantaranya adalah warga Karangasem, sementara sisanya merupakan di tiga kecamatan di Klungkung, yaitu dari Kecamatan Klungkung, Banjarangkan, dan Dawan.

“Paling banyak dari Kecamatan Klungkung,” katanya. Meski banyak warga Klungkung yang terserang DB namun bukan termasuk kasus luar biasa.

Mengingat kategori anak-anak kini berubah dari sebelumnya 0-12 tahun menjadi 0-18 tahun. Kini, pihaknya berencana menambah satu ruangan perawatan DB khusus perawatan anak-anak.

“Ruang perawatan untuk dewasa masih mencukupi. Pasien DB yang paling lama dirawat itu ada yang dari tanggal 12-22 Januari ini,” jelasnya.

Mendengar banyaknya warga Kabupaten Klungkung yang dirawat di RSUD Klungkung lantaran terserang DBD, Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta akhirnya menjenguk sejumlah pasien di RSUD Klungkung.

Dijelaskan, penyakit DBD memang kerap menyerang saat musim hujan. Oleh karena itu pihaknya mengimbau kepada warga untuk hidup bersih dan sehat dengan tidak menggantung baju yang bisa digunakan sebagai sarang nyamuk.

Dan, juga tidak membiarkan adanya genangan air yang dapat digunakan sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung Ni Made Adi Swapatni mengaku baru mencatat ada sebanyak satu orang saja yang positif DBD.

Karena itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan RSUD Klungkung berkaitan dengan 24 pasien yang dinyatakan menderita DBD. “Kami baru mencatat satu orang saja,” terangnya.

Salah seorang pasien DB, Luh Kadek Sri Indah Yani, 20, asal Banjar Kaleran, Desa Manduang saat ditemui ditempat perawatannya di ruang Jambu, mengungkapkan sejak 18 Januari dirinya dirawat di RSDU Klungkung karena DB.

Awalnya dia merasa lemas dan kemudian diikuti dengan demam, karena kondisinya memburuk sehingga dibawa ke RSUD Klungkung untuk mendapat perawatan. “Ini kedua kalinya saya dirawat karena DB,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/