29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 0:41 AM WIB

Senderan Jebol, Disdik Jamin Proses Belajar di SDN 6 Berjalan Normal

DENPASAR – Senderan SDN 6 Ubung, Denpasar Utara jebol dan dikhawatirkan oleh masyarakat setempat.

Celakanya, senderan yang jebol tersebut belum mendapat penanganan. Meski begitu, Pemkot Denpasar memastikan proses belajar mengajar tetap jalan.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Denpasar, Wayan Gunawan mengatakan,

longsornya tebing di  lingkungan SDN 6 Ubung Denpasar mengakibatkan tiga ruang belajar terpaksa dikosongkan karena dianggap rawan.

Siswa yang selama ini menggunakan ruang tersebut dipindah ke ruang belajar di bagian timur yang dianggap lebih aman.

“Kita fokus pada keamanan belajar anak sehingga mereka dipindah,” jelas Gunawan. Kata dia,  sekolah yang telah berdiri sejak tahun 70-an itu kini memiliki 270-an siswa.

Selain tiga ruang belajar yang dikosongkan, bangunan toilet juga tidak difungsikan karena dianggap rawan.

Namun, dia memastikan tidak ada gangguan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Hal ini lantaran siswa di tiga ruangan yang dikosongkan tersebut melaksanakan proses belajar mengajar di gedung timur yang relatif lebih aman.

“Tidak ada gangguan proses belajar dan mengajar, serta kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah agar akses menuju tebing ditutup untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Kabid Sumber Daya Air, DPUPR Kota Denpasar, IA Trisuci Arnawati menjelaskan, bahwa permohonan perbaikan senderan sungai ini telah dilakukan sejak 2016 lalu  pasca longsor.

Namun, saat ini masih belum ada kejelasan. Padahal, Detail Engineering Design (DED) terhadap penataan telah dikeluarkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.

Karena BWS yang mempunyai kewenangan tersebut. Pihaknya akan terus berkoordinasi hingga penanganan dapat segera dilaksanakan.

“Kita sudah mohonkan bantuan ke pusat untuk perbaikan,” jelas Trisuci Arnawati. Sesuai kewenangan penanganan tebing longsor tersebut berada di Balai Wilayah Sungai Penida Bali.

Untuk penanganan tebing tersebut sesuai perencanaan diperkirakan menelan anggaran antara Rp 4,3 hingga Rp 4,5 miliar.(

DENPASAR – Senderan SDN 6 Ubung, Denpasar Utara jebol dan dikhawatirkan oleh masyarakat setempat.

Celakanya, senderan yang jebol tersebut belum mendapat penanganan. Meski begitu, Pemkot Denpasar memastikan proses belajar mengajar tetap jalan.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) Kota Denpasar, Wayan Gunawan mengatakan,

longsornya tebing di  lingkungan SDN 6 Ubung Denpasar mengakibatkan tiga ruang belajar terpaksa dikosongkan karena dianggap rawan.

Siswa yang selama ini menggunakan ruang tersebut dipindah ke ruang belajar di bagian timur yang dianggap lebih aman.

“Kita fokus pada keamanan belajar anak sehingga mereka dipindah,” jelas Gunawan. Kata dia,  sekolah yang telah berdiri sejak tahun 70-an itu kini memiliki 270-an siswa.

Selain tiga ruang belajar yang dikosongkan, bangunan toilet juga tidak difungsikan karena dianggap rawan.

Namun, dia memastikan tidak ada gangguan terhadap pelaksanaan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Hal ini lantaran siswa di tiga ruangan yang dikosongkan tersebut melaksanakan proses belajar mengajar di gedung timur yang relatif lebih aman.

“Tidak ada gangguan proses belajar dan mengajar, serta kami sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah agar akses menuju tebing ditutup untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” terangnya.

Kabid Sumber Daya Air, DPUPR Kota Denpasar, IA Trisuci Arnawati menjelaskan, bahwa permohonan perbaikan senderan sungai ini telah dilakukan sejak 2016 lalu  pasca longsor.

Namun, saat ini masih belum ada kejelasan. Padahal, Detail Engineering Design (DED) terhadap penataan telah dikeluarkan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida.

Karena BWS yang mempunyai kewenangan tersebut. Pihaknya akan terus berkoordinasi hingga penanganan dapat segera dilaksanakan.

“Kita sudah mohonkan bantuan ke pusat untuk perbaikan,” jelas Trisuci Arnawati. Sesuai kewenangan penanganan tebing longsor tersebut berada di Balai Wilayah Sungai Penida Bali.

Untuk penanganan tebing tersebut sesuai perencanaan diperkirakan menelan anggaran antara Rp 4,3 hingga Rp 4,5 miliar.(

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/