29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 1:31 AM WIB

Bayangan Kapal Jadi Penyelamat, Gede Adi: Saya Tertekan dan Putus Asa

KALIBUKBUK – Gede Adi Ariawan, 22, warga Banjar Dinas Kalibukbuk, Desa Kalibukbuk, tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur.

Betapa tidak, sempat hilang terseret arus laut, ia akhirnya berhasil pulang dengan selamat ke rumahnya. Lantas, apa yang membuatnya bisa bertahan hingga akhirnya ditemukan nelayan Kalibukbuk?

Adi Ariawan mengaku saat perahunya diterjang gelombang, dia seolah-olah melihat sebuah bayangan yang dia kira kapal.

Belakangan baru diketahui bahwa itu sebuah rumpon yang ada di Desa Pemaron. Rumpon itu pun berjarak sekitar 14 kilometer dari tepi pantai.

“Waktu itu saya sudah berpikir, tidak akan selamat. Kemudian saya lihat bayangan seperti kapal. Akhirnya saya kuatkan mendayung.

Setelah dekat, ternyata itu rumpon ikan. Akhirnya saya bertahan di rumpon ikan itu semalaman,” kata Gede Adi, saat ditemui di rumahnya siang kemarin.

Selama bertahan di rumpon ikan, kondisi psikis Adi sangat tertekan. Ia merasa putus asa, lelah, kelaparan, sekaligus kedinginan.

Tiap kali merasa kedinginan, ia memilih menceburkan diri ke air laut agar merasa lebih hangat. Semalam suntuk ia bertahan di rumpon,

sebelum akhirnya diselamatkan oleh rekan-rekannya di Kelompok Nelayan Sinar Bahari, pada pukul 06.30, Jumat pagi.

Kelian Banjar Dinas Kalibukbuk, Gede Suarjana mengungkapkan, warganya dilaporkan hilang sekitar pukul 19.00 Kamis petang.

Biasanya nelayan yang melaut menggunakan perahu kecil, hanya pergi dalam waktu singkat. Maksimal mereka akan pulang jam 19.00 malam.

Namun karena tak kunjung pulang, anggota kelompok nelayan akhirnya turun tangan mencari korban.

“Awalnya kami cari sampai jam 02.30 pagi. Itu kami cari sampai di perairan Seririt, kemudian di timur sampai di sekitar Sangsit itu. Tapi tidak juga ketemu. Akhirnya pagi jam 05.00 kami lanjutkan lagi pencarian sama-sama dengan nelayan wisata disini. Kemudian warga kami ini ditemukan di rumpon Desa Pemaron, itu sekitar tujuh mil dari pantai,” kata Suarjana.

Begitu ditemukan, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Buleleng II, karena mengalami kelaparan sekaligus kedinginan hebat. Meski sempat hilang terseret arus, korban mengaku tidak kapok. Ia berjanji akan lebih berhati-hati lagi saat melaut, sehingga tak sampai dinyatakan hilang.

KALIBUKBUK – Gede Adi Ariawan, 22, warga Banjar Dinas Kalibukbuk, Desa Kalibukbuk, tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukur.

Betapa tidak, sempat hilang terseret arus laut, ia akhirnya berhasil pulang dengan selamat ke rumahnya. Lantas, apa yang membuatnya bisa bertahan hingga akhirnya ditemukan nelayan Kalibukbuk?

Adi Ariawan mengaku saat perahunya diterjang gelombang, dia seolah-olah melihat sebuah bayangan yang dia kira kapal.

Belakangan baru diketahui bahwa itu sebuah rumpon yang ada di Desa Pemaron. Rumpon itu pun berjarak sekitar 14 kilometer dari tepi pantai.

“Waktu itu saya sudah berpikir, tidak akan selamat. Kemudian saya lihat bayangan seperti kapal. Akhirnya saya kuatkan mendayung.

Setelah dekat, ternyata itu rumpon ikan. Akhirnya saya bertahan di rumpon ikan itu semalaman,” kata Gede Adi, saat ditemui di rumahnya siang kemarin.

Selama bertahan di rumpon ikan, kondisi psikis Adi sangat tertekan. Ia merasa putus asa, lelah, kelaparan, sekaligus kedinginan.

Tiap kali merasa kedinginan, ia memilih menceburkan diri ke air laut agar merasa lebih hangat. Semalam suntuk ia bertahan di rumpon,

sebelum akhirnya diselamatkan oleh rekan-rekannya di Kelompok Nelayan Sinar Bahari, pada pukul 06.30, Jumat pagi.

Kelian Banjar Dinas Kalibukbuk, Gede Suarjana mengungkapkan, warganya dilaporkan hilang sekitar pukul 19.00 Kamis petang.

Biasanya nelayan yang melaut menggunakan perahu kecil, hanya pergi dalam waktu singkat. Maksimal mereka akan pulang jam 19.00 malam.

Namun karena tak kunjung pulang, anggota kelompok nelayan akhirnya turun tangan mencari korban.

“Awalnya kami cari sampai jam 02.30 pagi. Itu kami cari sampai di perairan Seririt, kemudian di timur sampai di sekitar Sangsit itu. Tapi tidak juga ketemu. Akhirnya pagi jam 05.00 kami lanjutkan lagi pencarian sama-sama dengan nelayan wisata disini. Kemudian warga kami ini ditemukan di rumpon Desa Pemaron, itu sekitar tujuh mil dari pantai,” kata Suarjana.

Begitu ditemukan, korban langsung dilarikan ke Puskesmas Buleleng II, karena mengalami kelaparan sekaligus kedinginan hebat. Meski sempat hilang terseret arus, korban mengaku tidak kapok. Ia berjanji akan lebih berhati-hati lagi saat melaut, sehingga tak sampai dinyatakan hilang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/