28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 4:13 AM WIB

PMI Lolos Karantina, Satgas: PMI yang Dikarantina Hanya dari 10 Negara

SINGARAJA – Sejumlah pekerja migran asal Buleleng yang baru kembali ke tanah air pada Minggu (22/3) malam lalu, urung menjalani proses karantina.

Padahal, Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, sempat menyatakan pekerja migran yang baru pulang ke tanah air akan dikarantina.

Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, memang tak semua pekerja migran akan dikarantina.

Mereka akan melalui proses screening di Bandara Ngurah Rai. Karantina hanya akan diberlakukan bagi mereka yang datang dari 10 negara terjangkit.

Yakni Iran, Italia, Vatikan, Spanyol, Perancis, Jerman, Swiss, Inggris, Tiongkok, dan Korea Selatan.

“Di luar itu, artinya sudah lolos screening. Seandainya datang dari negara terjangkit dan tidak bawa sertifikat kesehatan, langsung dikarantina.

Bawa sertifikat kesehatan tapi diragukan secara medis juga akan dikarantina,” kata Suyasa saat memberikan keterangan pers.

Meski sudah lolos screening, para pekerja migran yang baru datang, diharapkan melakukan isolasi diri secara mandiri selama 14 hari kedepan.

Pembatasan interaksi akan dipantau secara berkala oleh petugas kesehatan maupun aparat di desa/kelurahan.

“Kami harap ODP (orang dalam pemantauan) maupun yang melakukan isolasi mandiri, agar mengikuti himbauan dari pemerintah.

Akan sangat efektif kalau yang bersangkutan berdiam diri di rumah, menjaga jarak dengan keluarga, juga tidak jalan-jalan keluar,” kata Suyasa.

Sekadar diketahui hingga pukul 14.00 kemarin, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng masih berjumlah 4 orang.

Para PDP itu dinyatakan dalam kondisi stabil, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek. Sementara ODP masih berjumlah 62 orang.

Selain itu ada 336 orang lain yang diminta melakukan self monitoring. Ratusan orang itu terdiri dari 284 orang pekerja migran,

46 orang Warga Negara Asing (WNA), serta 6 orang warga Buleleng yang baru kembali dari luar negeri. 

SINGARAJA – Sejumlah pekerja migran asal Buleleng yang baru kembali ke tanah air pada Minggu (22/3) malam lalu, urung menjalani proses karantina.

Padahal, Satgas Penanggulangan Covid-19 Provinsi Bali, sempat menyatakan pekerja migran yang baru pulang ke tanah air akan dikarantina.

Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, memang tak semua pekerja migran akan dikarantina.

Mereka akan melalui proses screening di Bandara Ngurah Rai. Karantina hanya akan diberlakukan bagi mereka yang datang dari 10 negara terjangkit.

Yakni Iran, Italia, Vatikan, Spanyol, Perancis, Jerman, Swiss, Inggris, Tiongkok, dan Korea Selatan.

“Di luar itu, artinya sudah lolos screening. Seandainya datang dari negara terjangkit dan tidak bawa sertifikat kesehatan, langsung dikarantina.

Bawa sertifikat kesehatan tapi diragukan secara medis juga akan dikarantina,” kata Suyasa saat memberikan keterangan pers.

Meski sudah lolos screening, para pekerja migran yang baru datang, diharapkan melakukan isolasi diri secara mandiri selama 14 hari kedepan.

Pembatasan interaksi akan dipantau secara berkala oleh petugas kesehatan maupun aparat di desa/kelurahan.

“Kami harap ODP (orang dalam pemantauan) maupun yang melakukan isolasi mandiri, agar mengikuti himbauan dari pemerintah.

Akan sangat efektif kalau yang bersangkutan berdiam diri di rumah, menjaga jarak dengan keluarga, juga tidak jalan-jalan keluar,” kata Suyasa.

Sekadar diketahui hingga pukul 14.00 kemarin, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng masih berjumlah 4 orang.

Para PDP itu dinyatakan dalam kondisi stabil, tidak demam, tidak batuk, dan tidak pilek. Sementara ODP masih berjumlah 62 orang.

Selain itu ada 336 orang lain yang diminta melakukan self monitoring. Ratusan orang itu terdiri dari 284 orang pekerja migran,

46 orang Warga Negara Asing (WNA), serta 6 orang warga Buleleng yang baru kembali dari luar negeri. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/