NEGARA – Setelah pembabatan pohon dilakukan tahun 2018 lalu, untuk pembangunan anjungan cerdas konservasi (ACK) di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) hingga saat ini belum ada kabar kelanjutan pembangunan.
Akibatnya, lokasi yang akan dibangun ACK rimbun dengan tanaman liar. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin memastikan pembangunan ACK akan tetap dilanjutkan.
Saat ini untuk pembangunan tahap berikutnya, proses tender dengan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar untuk pembangunan fasilitas umum, seperti toilet serta tempat istirahat dan tempat informasi.
“Tetap akan dilanjutkan, sekarang masih tender,” terang Wayan Darwin kemarin. Pembangunan ACK dari APBD Jembrana tersebut, sebelumnya hanya penataan halaman parkir dilanjutkan dengan anggaran Rp 796 juta.
Rencananya, pembangunan akan dilakukan dengan dua tahap dan ditargetkan tahun ini sudah selesai.
Pihak dari TNBB menyetujui penggunaan lahannya seluas 5 hektar, namun yang boleh dibangun fasilitas hanya 5 are.
Sebelum pembangunan, sebelumnya telah dilakukan penebangan kayu-kayu di hutan tersebut.
NEGARA – Setelah pembabatan pohon dilakukan tahun 2018 lalu, untuk pembangunan anjungan cerdas konservasi (ACK) di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) hingga saat ini belum ada kabar kelanjutan pembangunan.
Akibatnya, lokasi yang akan dibangun ACK rimbun dengan tanaman liar. Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Jembrana I Wayan Darwin memastikan pembangunan ACK akan tetap dilanjutkan.
Saat ini untuk pembangunan tahap berikutnya, proses tender dengan anggaran sekitar Rp 3,5 miliar untuk pembangunan fasilitas umum, seperti toilet serta tempat istirahat dan tempat informasi.
“Tetap akan dilanjutkan, sekarang masih tender,” terang Wayan Darwin kemarin. Pembangunan ACK dari APBD Jembrana tersebut, sebelumnya hanya penataan halaman parkir dilanjutkan dengan anggaran Rp 796 juta.
Rencananya, pembangunan akan dilakukan dengan dua tahap dan ditargetkan tahun ini sudah selesai.
Pihak dari TNBB menyetujui penggunaan lahannya seluas 5 hektar, namun yang boleh dibangun fasilitas hanya 5 are.
Sebelum pembangunan, sebelumnya telah dilakukan penebangan kayu-kayu di hutan tersebut.
