RadarBali.com – Jalak Bali yang merupakan burung endemik Taman Nasional Bali Barat (TNBB), jumlahnya jauh lebih sedikit dari yang ada di luar TNBB.
Selain tersebar di seluruh Indonesia, jumlah Jalak Bali yang ditangkarkan di Jepang jumlahnya mencapai ribuan ekor.
Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala TNBB Suharyono, Jalak Bali yang ada di Jepang sudah ditangkarkan dan nantinya akan dikirim ke Indonesia untuk dilepasliarkan ke daerah asalnya, yakni kawasan TNBB.
”Jalak Bali sudah siap dikirim ke Indonesia untuk dilepas ke habitat aslinya,” ujar Suharyono yang juga Kepala BKSDA Provinsi Bali.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Balai TNBB Wiryawan mengakui bahwa jumlah Jalak Bali di luar habitat aslinya memang lebih banyak karena mudah dipelihara dan ditangkarkan.
Penangkaran Jalak Bali selain di Tegal Bunder, Gerokgak, tersebar di Klaten, Jogjakarta, Boyolali, Kediri dan Tabanan yang jumlahnya ribuan.
Sebagian sudah dilepasliarkan di habitat aslinya. “Informasinya memang ribuan, lebih tepatnya tanya ke BKSDA,” ujarnya, Minggu (23/7).
Jumlah Jalak Bali di TNBB sendiri, untuk di alam liar hasil pelepasliaran di kawasan TNBB mencapai 155 ekor. Sedangkan yang masih ditangkarkan sebanyak 247 ekor.
“Jumlahnya semakin banyak, bahkan kita kekurangan kandang penangkaran,” pungkasnya. Kepala Sub Bagian Tata Usaha BKSDA Bali I Ketut Catur Marbawa menambahkan, penangkar burung Jalak Bali saat ini sudah sangat banyak, termasuk di Jepang.
Bahkan hasil penangkaran di Jepang sudah sering mengirim ke Indonesia untuk dilepasliarkan ke habitat aslinya.
“Sekarang siapapun orangnya, dizinkan memelihara dan menangkarkan. Mudah sekali mengurus izinnya,”jelasnya.
Karena sudah banyak yang menangkarkan, sangat mempengaruhi harga. Jika sebelumnya harga di pasar gelap satu ekor Jalak Bali dibanderol dengan harga Rp 25 juta. Sekarang harganya murah.
Sepasang burung Jalak Bali anakan berkisar Rp 6 juta sedangkan Jalak Bali dewasa yang sudah angkat sarang berkisar Rp 18 juta hingga Rp 20 juta.
”Dengan banyak penangkaran ini, Jalak Bali bisa terhindar dari kepunahan,” tegasnya