SINGARAJA – Aksi turis asing diduga warga Timur Tengah mengusir warga lokal saat mandi di Pantai Temukus, masih menjadi pembahasan masyarakat Buleleng, dan Bali.
Bahkan, pemilik The Villas Dusun Pegayaman, Desa Temukus, Banjar, Buleleng, Putu Arya Kusuma ikut angkat bicara.
Menurut Putu Arya, turis asing yang menginap di vilanya berasal dari Timur Tengah dengan nama family Fatimah Shams.
Mereka sebenarnya menginap di tempat tersebut untuk beberapa hari ke depan. Meski beberapa hari menginap, wisman tersebut semau gue, tidak begitu aktif dan merespons pengelola vila.
“Kami minta identitas dia selalu galak dan menolak,” ungkap Putu Arya Kusuma. Menurutnya, kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi.
Sebelumnya, dalam rekaman video berdurasi 01.30 terlihat perdebatan panjang antara si turis dengan warga asal desa Temukus.
Lontaran kata-kata kasar pun terdengar dari tamu tersebut kepada warga. Menurut sang pengunggah video di medsos, Gede Arya Andyana, 28, Selasa (23/7) sore lalu,
kejadian tersebut bermula saat dia bersama anaknya mandi di pesisir pantai Temukus, Minggu (21/7) sekitar pukul 17.30.
Kala itu dia dan anaknya mandi pantai tak jauh dari lokasi timur The Villas. Karena air pantai yang kotor dan berlumut Arya pun pindah mandi ke lokasi depan villa.
“Pada saat mau mandi saya dilarang keras. Get out you, get out you. Pergi kamu jangan mandi diarea pantai ini,” ucap Arya menuturkan ucapan wisman tersebut.
Wisman melontarkan kata yang keras dan kasar melarang Arya mandi beserta anaknya. Debat panjang pun terjadi antara keduanya.
Sayangnya, turis tersebut terus menerus melayangkan kata-kata kasar dan keras. Nyaris terjadi baku hantam antara keduanya.
Parahnya lagi turis itu mengancam Arya dengan sebuah pisau. Sontak warga yang berada dipinggir pantai sedang mandi berdatangan.
Karena warga Temukus berdatangan ke pantai, Arya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian Polsek Banjar.
“Turis itu akhirnya diminta warga untuk meninggalkan villa tersebut,” tutur Arya. Dijelaskan Arya kejadian seperti ini kerap kali dialami oleh warga Desa Temukus ketika mandi di pantai.
Warga dilarang mandi diseputaran lokasi villa oleh tamu. Tak hanya itu, belum lama ini juga kejadian di pantai Temukus
ada sejumlah komunitas yang bergerak dalam peduli lingkungan dengan memungut sampah plastik di pantai juga dilarang.
“Masak kami sebagai warga lokal dilarang mandi di pantai. Kemudian jika ada upacara agama seperti melasti nantinya juga dilarang ke pantai,” ungkapnya.
Di sisi lain Kepala Dinas Sosial Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan, kejadian sudah ditangani oleh Polsek Banjar.
Sebenarnya kejadian seperti hanya ulah oknum wisman saja. Warga Temukus yang mandi di pantai dilarang sehingga membuat kesal warga, akhirnya dilakukan pengusiran.
“Meski ada kejadian seperti saya rasa tidak berdampak kepada pariwisata Buleleng dan Bali umumnya. Karena ini murni ulah oknum wisman yang warga mandi di pantai,” singkatnya.