RadarBali.com – Gempa di Gunung Agung relatif turun drastis. Namun, dari pantauan visual, Gunung Agung tampak mengeluarkan asap putih cukup tebal, dengan ketinggian mencapai sekitar 600 meter di atas kawah.
Menurut Kasubid Mitigasi Pemantauan Gunung Api Wilayah Timur PVMBG, Devy Kamil Syahbana, asap tersebut mengindikasikan bahwa magma masih berada di bawah gunung.
“Magma tersebut sudah naik dan belum turun,” kata Devy. Dari estimasi ada 18,5 juta meter kubik magma yang sudah ada di kaki gunung dan siap siap keluar.
Gerakan magma juga terekam peralatan deformasi. Bahkan keberadaan magma tersebut membuat gunung mengalami penggelembungan sampai 6 cm.
Evaluasi pengamatan sejak Senin (23/10) pukul 00.00 sampai 12.00 hanya terjadi 85 kali gempa. Juga sempat tercatat ada gempa tremor selama 143 detik.
Kegempaan Gunung Agung memang sudah menurun, setelah sebelumnya mengalami gempa 25 ribu kali dalam sebulan terakhir.
Jumlah rekor gempa tersebut merupakan rekor terbanyak di Indonesia. Jumlah gempa ini tetap mengindikasikan ada pergerakan magma ke permukaan.
Hanya saja magma masih belum kuat untuk menempuh jalur permukaan. Karena masih ada lapisan penahan yang lebih kuat sehingga tidak terjadi erupsi.